Waktu Shalat Isya

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَوْلَا أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي لَأَمَرْتُهُمْ بِتَأْخِيرِ الْعِشَاءِ

570-696. Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Seandainya tidak memberatkan umatku, niscaya aku akan perintahkan kepada mereka untuk mengakhirkan shalat Isya. " Shahih: Shahih Abu Daud (36).

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَوْلَا أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي لَأَخَّرْتُ صَلَاةَ الْعِشَاءِ إِلَى ثُلُثِ اللَّيْلِ أَوْ نِصْفِ اللَّيْلِ

571-697. Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Seandainya tidak memberatkan atas umatku, niscaya aku akan perintahkan kepada mereka untuk mengakhirkan shalat Isya,

sampai sepertiga malam atau seperdua malam. " Shahih: Shahih Abu Daud, Al Misykah (611), Ats-Tsamr Al Mustathab. Hadits ini merupakan kelengkapan dari hadits nomor 489.

حَدَّثَنَا حُمَيْدٌ قَالَ سُئِلَ أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ هَلْ اتَّخَذَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَاتَمًا قَالَ نَعَمْ أَخَّرَ لَيْلَةً صَلَاةَ الْعِشَاءِ إِلَى قَرِيبٍ مِنْ شَطْرِ اللَّيْلِ فَلَمَّا صَلَّى أَقْبَلَ عَلَيْنَا بِوَجْهِهِ فَقَالَ إِنَّ النَّاسَ قَدْ صَلَّوْا وَنَامُوا وَإِنَّكُمْ لَنْ تَزَالُوا فِي صَلَاةٍ مَا انْتَظَرْتُمْ الصَّلَاةَ قَالَ أَنَسٌ كَأَنِّي أَنْظُرُ إِلَى وَبِيصِ خَاتَمِهِ

572-698. Dari Humaid, dia berkata, "Anas bin Malik pernah ditanya, 'Apakah Nabi SAW pernah memakai cincin?' Dia menjawab, 'Ya, beliau mengakhirkan shalat Isyanya sampai mendekati shalat malam.

Kemudian ketika telah selesai shalat, beliau menghadapkan wajahnya ke arah kami, lalu bersabda, 'Sesungguhnya orang-orang telah shalat dan tidur, dan sesungguhnya kalian senantiasa ada dalam keadaan shalat selama kalian tetap menantinya'."

Anas berkata, "Seakan-akan aku melihat kilauan cincin beliau." Shahih: Ats-Tsamr Al Mustathab. Muttafaq alaih.

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ قَالَ صَلَّى بِنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَاةَ الْمَغْرِبِ ثُمَّ لَمْ يَخْرُجْ حَتَّى ذَهَبَ شَطْرُ اللَّيْلِ فَخَرَجَ فَصَلَّى بِهِمْ ثُمَّ قَالَ إِنَّ النَّاسَ قَدْ صَلَّوْا وَنَامُوا وَأَنْتُمْ لَمْ تَزَالُوا فِي صَلَاةٍ مَا انْتَظَرْتُمْ الصَّلَاةَ وَلَوْلَا الضَّعِيفُ وَالسَّقِيمُ أَحْبَبْتُ أَنْ أُؤَخِّرَ هَذِهِ الصَّلَاةَ إِلَى شَطْرِ اللَّيْلِ

573-699. Dari Abu Sa'id, dia berkata, "Rasulullah SAW mengimami kami shalat Maghrib, kemudian beliau tidak keluar rumah sehingga berlalunya pertengahan malam;

Lalu beliau keluar dan mengimami shalat mereka, seraya bersabda, 'Sesungguhnya orang-orang telah shalat dan tidur, dan sesungguhnya kalian senantiasa ada dalam keadaan shalat selama kalian tetap menantinya.

Dan sekiranya bukan karena orang sakit dan lemah, maka aku lebih suka (perintahkan untuk) mengakhirkan shalat ini sampai pertengahan malam '. " Shahih: Shahih Abu Daud (448), Ats-Tsamr.