Berwudhu dengan Air Sisa Kucing, dan Keringanan dalam Masalah Ini
عَنْ كَبْشَةَ بِنْتِ كَعْبٍ وَكَانَتْ تَحْتَ بَعْضِ وَلَدِ أَبِي قَتَادَةَ أَنَّهَا صَبَّتْ لِأَبِي قَتَادَةَ مَاءً يَتَوَضَّأُ بِهِ فَجَاءَتْ هِرَّةٌ تَشْرَبُ فَأَصْغَى لَهَا الْإِنَاءَ فَجَعَلْتُ أَنْظُرُ إِلَيْهِ فَقَالَ يَا ابْنَةَ أَخِي أَتَعْجَبِينَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّهَا لَيْسَتْ بِنَجَسٍ هِيَ مِنْ الطَّوَّافِينَ أَوْ الطَّوَّافَاتِ
299-373. Dari Kabsyah bin Ka'ab —ia merupakan seorang anak asuh Abu Qatadah—, bahwa ketika menuangkan air untuk berwudhu kepada Abu Qatadah, kemudian datanglah seekor kucing hendak minum.
Lalu Abu Qatadah memiringkan bejana untuk kucing tersebut, sementara aku terus memandanginya, lalu dia berkata, "Wahai anak saudaraku, apakah kamu heran? Rasulullah SAW telah bersabda,
'Sesungguhnya kucing itu tidak najis, ia termasuk binatang piaraan'. " Shahih: Al Irwa' (173), Al Misykah (482), Shahih Abu Daud (68).
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كُنْتُ أَتَوَضَّأُ أَنَا وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ إِنَاءٍ وَاحِدٍ قَدْ أَصَابَتْ مِنْهُ الْهِرَّةُ قَبْلَ ذَلِكَ
300-374. Dari Aisyah, dia berkata, "Aku dan Rasulullah berwudhu dari satu bejana. Sementara bejana itu sungguh telah diminum oleh kucing sebelum dipakai berwudhu." Shahih: Shahih Abu Daud (69, 70).