Orang yang Suka Berdekatan dengan Imam
عَنْ أَبِي مَسْعُودٍ الْأَنْصَارِيِّ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَمْسَحُ مَنَاكِبَنَا فِي الصَّلَاةِ وَيَقُولُ لَا تَخْتَلِفُوا فَتَخْتَلِفَ قُلُوبُكُمْ لِيَلِيَنِّي مِنْكُمْ أُولُوا الْأَحْلَامِ وَالنُّهَى ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ
803-986. Dari Abu Mas'ud Al Anshari, ia berkata, "Rasulullah SAW menepuk pundak-pundak kami dalam shalat, dan beliau bersabda, 'Janganlah kalian berselisih, maka hati kalian akan terpecah-pecah.
Hendaknya yang setelahku (di belakang saat shalat) yaitu orang yang bijak dan orang yang pintar di antara kalian, kemudian orang-orang yang setelah mereka, kemudian orang-orang setelah mereka'. "
Shahih: Shahih At-Targhib (511), Shahih Abu Daud (678) Muslim.
عَنْ أَنَسٍ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُحِبُّ أَنْ يَلِيَهُ الْمُهَاجِرُونَ وَالْأَنْصَارُ لِيَأْخُذُوا عَنْهُ
804-987. Dari Anas, ia berkata, "Rasulullah SAW menyukai orang-orang Muhajirin dan Anshar untuk shalat di belakangnya, agar mereka dapat mengambil sesuatu (manfaat) dari beliau." Shahih: Ash-Shahihah (1409), Tamam Al Minnah.
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَأَى فِي أَصْحَابِهِ تَأَخُّرًا فَقَالَ تَقَدَّمُوا فَأْتَمُّوا بِي وَلْيَأْتَمَّ بِكُمْ مَنْ بَعْدَكُمْ لَا يَزَالُ قَوْمٌ يَتَأَخَّرُونَ حَتَّى يُؤَخِّرَهُمْ اللَّهُ
805-988. Dari Abu Sa'id, ia berkata, "Rasulullah SAW melihat para sahabat yang tengah berada di barisan belakang, lalu Rasulullah SAW bersabda,
'Majulah kalian, lalu sempurnakan (barisan di belakangku) dan hendaknya orang-orang yang setelah kamu menyempurnakan barisannya. Selama suatu kaum terbiasa tertinggal (shalat berjamaah), maka Allah pun akan meninggalkan mereka'. "
Shahih: Shahih At-Targhib (509), At-Ta'liq 'ala Ibnu Khuzaimah (612) Shahih Abu Daud (783). Muslim, dengan serupa.