Siapa yang Berhak Menjadi Imam
عَنْ مَالِكِ بْنِ الْحُوَيْرِثِ قَالَ أَتَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَا وَصَاحِبٌ لِي فَلَمَّا أَرَدْنَا الِانْصِرَافَ قَالَ لَنَا إِذَا حَضَرَتْ الصَّلَاةُ فَأَذِّنَا وَأَقِيمَا وَلْيَؤُمَّكُمَا أَكْبَرُكُمَا
806-989. Dari Malik bin Al Huwairits, ia berkata, "Aku dan seorang sahabatku mendatangi Rasulullah SAW. Ketika kami ingin pulang, beliau bersabda kepada kami, 'Apabila telah tiba waktu shalat, maka adzanlah dan iqamatlah.
Hendaknya yang paling tua dari kalian berdua yang menjadi imam'. " Shahih: Shahih Abu Daud (604), Ats-Tsamr Al Mustathab, Al Irwa" (213). Muttafaq alaih.
أَبَا مَسْعُودٍ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَؤُمُّ الْقَوْمَ أَقْرَؤُهُمْ لِكِتَابِ اللَّهِ فَإِنْ كَانَتْ قِرَاءَتُهُمْ سَوَاءً فَلْيَؤُمَّهُمْ أَقْدَمُهُمْ هِجْرَةً فَإِنْ كَانَتْ الْهِجْرَةُ سَوَاءً فَلْيَؤُمَّهُمْ أَكْبَرُهُمْ سِنًّا وَلَا يُؤَمَّ الرَّجُلُ فِي أَهْلِهِ وَلَا فِي سُلْطَانِهِ وَلَا يُجْلَسْ عَلَى تَكْرِمَتِهِ فِي بَيْتِهِ إِلَّا بِإِذْنٍ أَوْ بِإِذْنِهِ
807-990. Dari Abu Mas'ud, ia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Hendaknya yang menjadi imam pada suatu kaum —dalam shalat— adalah yang paling banyak hafalan Al Qur'annya.
Seandainya hafalan Al Quran mereka sama, maka hendaknya yang menjadi imam adalah orang yang paling dulu hijrah di antara mereka. Seandainya hijrah mereka sama,
maka hendaklah yang menjadi imam adalah yang paling tua di antara mereka. Seseorang tidak boleh menjadi imam bagi orang yang dipimpinnya dan juga dalam kekuasaannya,
serta tidak boleh duduk pada tempat duduk (yang dikhususkan bagi) orang yang terhormat kecuali dengan izin (atau dengan izinnya)'. " Shahih: Al Irwa' (494), Shahih Abu Daud (594). Muslim.