Memejamkan Kedua Mata Mayit

عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ قَالَتْ دَخَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى أَبِي سَلَمَةَ وَقَدْ شَقَّ بَصَرُهُ فَأَغْمَضَهُ ثُمَّ قَالَ إِنَّ الرُّوحَ إِذَا قُبِضَ تَبِعَهُ الْبَصَرُ

1198-1476. Dari Ummu Salamah, dia berkata, Rasulullah pernah masuk menemui Abu Salamah (yang telah wafat) dalam keadaan kedua matanya terbuka, lalu beliau memejamkan kedua matanya,

kemudian bersabda, "Sesungguhnya ketika ruh dicabut, maka matanya mengikutinya." Shahih: Al Ahkam (12). Muslim.

عَنْ شَدَّادِ بْنِ أَوْسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا حَضَرْتُمْ مَوْتَاكُمْ فَأَغْمِضُوا الْبَصَرَ فَإِنَّ الْبَصَرَ يَتْبَعُ الرُّوحَ وَقُولُوا خَيْرًا فَإِنَّ الْمَلَائِكَةَ تُؤَمِّنُ عَلَى مَا قَالَ أَهْلُ الْبَيْتِ

1199-1477. Dari Syadad bin Aus, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Jika kalian mendatangi orang yang telah meninggal dunia maka pejamkanlah matanya, sesungguhnya mata mengikuti ruh (saat dicabut),

dan ucapkanlah hal-hal yang baik, sesungguhnya malaikat akan mengamini apa yang diucapkan oleh penghuni rumah." Hasan: Ar-Raudh (1191), Ash-Shahihah (1092).

Muslim tanpa redaksi "maka pejamkanlah matanya" karena hal itu telah diisyaratkan melalui perbuatan Rasulullah SAW. Al Ahkam (12).