Menshalati Putra Rasulullah SAW dan Menyebutkan Kematiannya

حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ أَبِي خَالِدٍ قَالَ قُلْتُ لِعَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي أَوْفَى رَأَيْتَ إِبْرَاهِيمَ ابْنَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَاتَ وَهُوَ صَغِيرٌ وَلَوْ قُضِيَ أَنْ يَكُونَ بَعْدَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيٌّ لَعَاشَ ابْنُهُ وَلَكِنْ لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ

1235-1532. Dari Ismail bin Abu Khalid, dia berkata, "Aku berkata kepada Abdullah bin Abu Aufa: Apakah engkau melihat Ibrahim putra Rasulullah SAW? Dia menjawab, Dia sudah meninggal dunia saat masih kecil,

seandainya ditetapkan ada seorang Nabi setelah Muhammad pasti anak lelakinya akan hidup, hanya saja tidak ada Nabi setelah beliau." Shahih: Adh-Dhalfah di bawah Hadits (3202). Bukhari.

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ لَمَّا مَاتَ إِبْرَاهِيمُ ابْنُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى عَلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَالَ إِنَّ لَهُ مُرْضِعًا فِي الْجَنَّةِ وَلَوْ عَاشَ لَكَانَ صِدِّيقًا نَبِيًّا وَلَوْ عَاشَ لَعَتَقَتْ أَخْوَالُهُ الْقِبْطُ وَمَا اسْتُرِقَّ قِبْطِيٌّ

1236-1533. Dari Ibnu Abbas, dia berkata, "Ketika Ibrahim putra Rasulullah SAW meninggal dunia, beliau menshalatinya dan bersabda, 'Sesungguhnya dia (Ibrahim) mendapatkan orang yang menyusuinya di surga,

seandainya ia masih hidup maka ia akan menjadi seorang yang jujur dan seorang nabi, dia akan membebaskan paman-pamannya yang beragama Qibti, dan tidak ada seorang Qibti pun yang dijadikan budak'. "

Shahih: Tanpa kata "membebaskan." Adh-Dha'ifah (3202 dan 220).