Larangan Meratapi Mayit
عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ { وَلَا يَعْصِينَكَ فِي مَعْرُوفٍ } قَالَ النَّوْحُ
1293-1601. Dari Ummu Salamah, dari Nabi SAW, "Dan tidak akan mendurhakaimu dalam urusan yang baik" (Qs. Al Mumtahanah (60): 12) beliau bersabda, "(Maksudnya) meratapi.'' Hasan: At-Ta'liq 'Ala lbnu Mqjah.
حَدَّثَنَا أَبُو حَرِيزٍ مَوْلَى مُعَاوِيَةَ قَالَ خَطَبَ مُعَاوِيَةُ بِحِمْصَ فَذَكَرَ فِي خُطْبَتِهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْ النَّوْحِ
1294-1602. Dari Abu Hariz, mantan budak Muawiyah, dia berkata, "Muawiyah pernah berkhutbah di Himsh, ia menyebutkan dalam khutbahnya bahwa Rasulullah SAW melarang dari perbuatan meratapi (mayit)."
Shahih: At-Ta'liq 'Ala Ibnu Majah. Bukhari dari riwayat Ummu Athiyah.
عَنْ أَبِي مَالِكٍ الْأَشْعَرِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ النِّيَاحَةُ مِنْ أَمْرِ الْجَاهِلِيَّةِ وَإِنَّ النَّائِحَةَ إِذَا مَاتَتْ وَلَمْ تَتُبْ قَطَعَ اللَّهُ لَهَا ثِيَابًا مِنْ قَطِرَانٍ وَدِرْعًا مِنْ لَهَبِ النَّارِ
1295-1603. Dari Abu Malik Al Asy'ari, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Meratapi (mayit) merupakan perilaku jahiliyah, sesungguhnya orang yang meratapi (mayit) jika meninggal dunia dan ia belum sempat bertaubat,
maka Allah SWT akan memberinya pakaian dari tir dan baju dari api yang menyala" Shahih: At-Ta'liq Ar-Raghib (4/177). Muslim dengan lafazh baju dari kudis.
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ النِّيَاحَةُ عَلَى الْمَيِّتِ مِنْ أَمْرِ الْجَاهِلِيَّةِ فَإِنَّ النَّائِحَةَ إِنْ لَمْ تَتُبْ قَبْلَ أَنْ تَمُوتَ فَإِنَّهَا تُبْعَثُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَيْهَا سَرَابِيلُ مِنْ قَطِرَانٍ ثُمَّ يُعْلَى عَلَيْهَا بِدِرْعٍ مِنْ لَهَبِ النَّارِ
1296-1604. Dari Ibnu Abbas, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Meratapi mayit merupakan perilaku jahiliyah, sesungguhnya orang yang meratapi mayit jika tidak bertaubat sebelum ia meninggal dunia,
maka ia akan dibangkitkan pada hari kiamat dengan mengenakan pakaian dari tir, kemudian dikenakan baju dari api yang menyala.' Shahih: juga dalam At-Ta'liq.
عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ تُتْبَعَ جِنَازَةٌ مَعَهَا رَانَّةٌ
1297-1605. Dari Ibnu Umar, dia berkata, "Rasulullah SAW melarang mengantarkan jenazah yang diikuti dengan suara teriakan (ratapan)." Hasan: Al Ahkam 970).