Orang yang Boleh Menerima Zakat
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَحِلُّ الصَّدَقَةُ لِغَنِيٍّ إِلَّا لِخَمْسَةٍ لِعَامِلٍ عَلَيْهَا أَوْ لِغَازٍ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَوْ لِغَنِيٍّ اشْتَرَاهَا بِمَالِهِ أَوْ فَقِيرٍ تُصُدِّقَ عَلَيْهِ فَأَهْدَاهَا لِغَنِيٍّ أَوْ غَارِمٍ
1503-1868. Dari Abu Said Al Khudri, ia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Zakat tidak boleh diberikan kepada orang kaya, kecuali karena lima perkara: karena ia petugas zakat, orang yang berperang dijalan Allah,
orang kaya yang membelinya dengan hartanya sendiri, orang miskin yang menerima zakat kemudian ia menghadiahkannya untuk seorang yang kaya, atau orang yang banyak hutang."
Shahih: Al Irwa' (870), At-Ta'liq ala Ibni Khuzaimah (2368-2373).