Larangan Menyetubuhi Wanita melalui Dubur

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَنْظُرُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَى رَجُلٍ جَامَعَ امْرَأَتَهُ فِي دُبُرِهَا

1573-1950. Dari Abu Hurairah, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Allah tidak akan melihat (tidak mempedulikan) kepada seorang lelaki yang menyetubuhi istrinya melalui duburnya."

Shahih: Adab Az-Zafaf (30), Shahih Abu Daud (1878), Al Misykah (3195).

عَنْ خُزَيْمَةَ بْنِ ثَابِتٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ لَا يَسْتَحْيِي مِنْ الْحَقِّ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ لَا تَأْتُوا النِّسَاءَ فِي أَدْبَارِهِنَّ

1574-1951. Dari Khuzaimah bin Tsabit, ia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Sesungguhnya Allah tidak malu mengenai yang hak (kebenaran)

—beliau mengucapkannya tiga kali— Janganlah kalian mendatangi (menyetubuhi) para wanita melalui dubur mereka." Shahih: Al Irwa" (2005), Al Adab (29), dan Al Misykah (3192).

جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ يَقُولُ كَانَتْ يَهُودُ تَقُولُ مَنْ أَتَى امْرَأَتَهُ فِي قُبُلِهَا مِنْ دُبُرِهَا كَانَ الْوَلَدُ أَحْوَلَ فَأَنْزَلَ اللَّهُ سُبْحَانَهُ { نِسَاؤُكُمْ حَرْثٌ لَكُمْ فَأْتُوا حَرْثَكُمْ أَنَّى شِئْتُمْ }

1575-1952. Dari Jabir bin Abdullah, ia berkata, "Orang-orang Yahudi berkata, 'Barangsiapa menyetubuhi seorang wanita pada "bagian" depannya (vaginanya) melalui (posisi) belakangnya,

maka anak yang lahir akan bermata juling," maka Allah menurunkan, "Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok-tanam,

maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki. " (Qs. Al Baqarah [2]: 223) Shahih: Al Irwa' (7/62), Al Adab (25), Shahih Abu Daud (1879-1880): Muttafaq Alaih.