Seorang yang Mentalak Istrinya Tiga Kali (Ba'in) Kemudian Ia (Sang Istri) Menikah Lagi, Lalu Suaminya Mencerainya Sebelum Ia Menyetubuhinya. Apakah (Sang Istri) Boleh Kembali Kepada Suami yang Pertama?
عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ امْرَأَةَ رِفَاعَةَ الْقُرَظِيِّ جَاءَتْ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ إِنِّي كُنْتُ عِنْدَ رِفَاعَةَ فَطَلَّقَنِي فَبَتَّ طَلَاقِي فَتَزَوَّجْتُ عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ الزَّبِيرِ وَإِنَّ مَا مَعَهُ مِثْلُ هُدْبَةِ الثَّوْبِ فَتَبَسَّمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ أَتُرِيدِينَ أَنْ تَرْجِعِي إِلَى رِفَاعَةَ لَا حَتَّى تَذُوقِي عُسَيْلَتَهُ وَيَذُوقَ عُسَيْلَتَكِ
1581-1959. Dari Aisyah, bahwasanya istri Rifa'ah Al Qurazhi mendatangi Rasulullah SAW dan berkata, "Sesungguhnya aku adalah istri Rifa'ah, kemudian ia mentalakku dengan tiga talak (ba'in),
lalu aku menikah dengan Abdurrahman bin Zubair, (namun) sungguh "barang"nya bagaikan rumbai kain." Rasulullah SAW pun tersenyum dan bersabda, "Apakah kau ingin kembali kepada Rifa'ah?
Tidak! Sampai engkau merasakan madunya, dan ia (Abdurrahman) merasakan madumu (bersenggama)." Shahih: Al Irwa' (1887): Muttafaq Alaih.
عَنْ ابْنِ عُمَرَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الرَّجُلِ تَكُونُ لَهُ الْمَرْأَةُ فَيُطَلِّقُهَا فَيَتَزَوَّجُهَا رَجُلٌ فَيُطَلِّقُهَا قَبْلَ أَنْ يَدْخُلَ بِهَا أَتَرْجِعُ إِلَى الْأَوَّلِ قَالَ لَا حَتَّى يَذُوقَ الْعُسَيْلَةَ
1582-1960. Dari Ibnu Umar, dari Nabi SAW, mengenai seorang lelaki yang mencerai istrinya, kemudian istrinya dikawini oleh lelaki lain, dan ia mencerainya juga sebelum ia menyetubuhinya,
apakah perempuan itu boleh kembali kepada suami pertamanya? Beliau menjawab, "Tidak, sehingga ia merasakan madu (bersenggama). " Shahih dengan yang sebelumnya: Al lrwa' (6/308-309).