Nikah Orang yang Sedang Melakukan Ihram

حَدَّثَتْنِي مَيْمُونَةُ بِنْتُ الْحَارِثِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَزَوَّجَهَا وَهُوَ حَلَالٌ قَالَ وَكَانَتْ خَالَتِي وَخَالَةَ ابْنِ عَبَّاسٍ

1612-1995. Dari Maimunah binti Al Harits, bahwasanya Rasulullah SAW menikahinya pada saat beliau halal (tidak dalam keadaan berihram).

Dia berkata, "Dia (Maimunah) adalah bibiku dari pihak ibu dan (juga) bibinya Ibnu Abbas dari pihak ibu. Shahih: Ar-Raudh (467), Shahih Abu Daud (1616), Al Irwa* (4/227-228): Muslim.

عَنْ أَبَانَ بْنِ عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ عَنْ أَبِيهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمُحْرِمُ لَا يَنْكِحُ وَلَا يُنْكِحُ وَلَا يَخْطُبُ

1613-1997. Dari Utsman bin Affan, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Orang yang sedang berihram tidak boleh menikah, tidak boleh menikahkan, dan tidak boleh meminang (melamar)."

Shahih: Al Irwa' (1037), Ar-Raudh, Shahih Abu Daud (1614-1615):Muslim.