Pengecualian dalam Sumpah

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ حَلَفَ فَقَالَ إِنْ شَاءَ اللَّهُ فَلَهُ ثُنْيَاهُ

1723-2134. Dari Abu Hurairah, ia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa bersumpah dan mengatakan 'lnsya Allah' (jika Allah menghendaki),

maka baginya pengecualian tersebut." Shahih: Al-Irwa, (2570).

عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ حَلَفَ وَاسْتَثْنَى إِنْ شَاءَ رَجَعَ وَإِنْ شَاءَ تَرَكَ غَيْرُ حَانِثٍ

1724-2135. Dari Ibnu Umar, ia berkata, Rasulullah SAW pernah bersabda "Barangsiapa bersumpah dan mengucapkan pengecualian' jika ia ingin,

ia boleh kembali atau meninggalkannya tanpa berdosa.'"' Shahih: Al Irwa

عَنْ ابْنِ عُمَرَ رِوَايَةً قَالَ مَنْ حَلَفَ وَاسْتَثْنَى فَلَنْ يَحْنَثْ

1725-2136. Dari Ibnu Umar, ia menyatakan melalui riwayatnya, "Barangsiapa bersumpah dan membuat pengecualian, maka ia tidak akan dianggap melanggar" Shahih: Al Irwa'