Orang yang Meninggal Dunia dan Dia Masih Memiliki Nadzar
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ سَعْدَ بْنَ عُبَادَةَ اسْتَفْتَى رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي نَذْرٍ كَانَ عَلَى أُمِّهِ تُوُفِّيَتْ وَلَمْ تَقْضِهِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اقْضِهِ عَنْهَا
1747-2162. Dari Ibnu Abbas, bahwasanya Sa'd bin Ubadah bertanya kepada Rasulullah SAW mengenai nadzar ibunya, ia telah meninggal dunia dan belum melaksanakannya.
Maka Rasulullah SAW bersabda, "Lakukanlah (nadzar itu) untuknya." Shahih: Muttafaq Alaih.
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ امْرَأَةً أَتَتْ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ إِنَّ أُمِّي تُوُفِّيَتْ وَعَلَيْهَا نَذْرُ صِيَامٍ فَتُوُفِّيَتْ قَبْلَ أَنْ تَقْضِيَهُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِيَصُمْ عَنْهَا الْوَلِيُّ
1748-2163. Dari Jabir bin Abdullah, bahwasanya seorang perempuan mendatangi Rasulullah SAW dan berkata, "Ibuku telah meninggal dunia dan ia pernah bernadzar puasa,
kemudian ia meninggal sebelum melaksanakannya. Maka Rasulullah SAW bersabda, "Hendaklah seseorang dari walinya berpuasa untuknya."
Shahih: Shahih Abu Daud (2077): Muttafaq Alaih dari Aisyah RA.