Anjuran Mencari Nafkah
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ أَطْيَبَ مَا أَكَلَ الرَّجُلُ مِنْ كَسْبِهِ وَإِنَّ وَلَدَهُ مِنْ كَسْبِهِ
1751-2167. Dari Aisyah RA, ia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya hal terbaik yang dimakan oleh seseorang adalah apa yang ia dapat dari hasil usahanya sendiri,
dan sungguh anaknya adalah hasil usahanya." Shahih: Ahkam Al Janaiz (171), Al Irwa (6/66), Al Misykah (2770).
عَنْ الْمِقْدَامِ بْنِ مَعْدِيكَرِبَ الزُّبَيْدِيِّ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا كَسَبَ الرَّجُلُ كَسْبًا أَطْيَبَ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ وَمَا أَنْفَقَ الرَّجُلُ عَلَى نَفْسِهِ وَأَهْلِهِ وَوَلَدِهِ وَخَادِمِهِ فَهُوَ صَدَقَةٌ
1752-2168. Dari Miqdam bin Ma'dikarib Az-Zubaidi, dari Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah seseorang mendapatkan sesuatu yang lebih baik daripada yang ia dapat dari hasil usahanya sendiri.
Dan apa yang dinafkahkan oleh seseorang untuk dirinya, keluarganya, anaknya, dan pelayannya adalah (bernilai) sedekah. " Shahih: Ghayah Al Maram (163), Ahadits Al Buyu',
At-Ta'liq Ar-Raghib (2/3), Shahih Bukhari pada baris pertama pembahasan ini.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ السَّاعِي عَلَى الْأَرْمَلَةِ وَالْمِسْكِينِ كَالْمُجَاهِدِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَكَالَّذِي يَقُومُ اللَّيْلَ وَيَصُومُ النَّهَارَ
1753-2170. Dari Abu Hurairah disebutkan, bahwa Nabi SAW bersabda, "Orang yang bekerja untuk menghidupi seorang janda dan orang miskin, layaknya seorang pejuang di jalan Allah,
Dan, seperti orang yang rajin bangun malam dan berpuasa di siang hari. " Hasan Shahih: At-Ta'liq Ar-Raghib (3/232), Muttafaq 'alaih.
عَنْ مُعَاذِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ خُبَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَمِّهِ قَالَ كُنَّا فِي مَجْلِسٍ فَجَاءَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى رَأْسِهِ أَثَرُ مَاءٍ فَقَالَ لَهُ بَعْضُنَا نَرَاكَ الْيَوْمَ طَيِّبَ النَّفْسِ فَقَالَ أَجَلْ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ ثُمَّ أَفَاضَ الْقَوْمُ فِي ذِكْرِ الْغِنَى فَقَالَ لَا بَأْسَ بِالْغِنَى لِمَنْ اتَّقَى وَالصِّحَّةُ لِمَنْ اتَّقَى خَيْرٌ مِنْ الْغِنَى وَطِيبُ النَّفْسِ مِنْ النَّعِيمِ
1754-2171. Dari Abdullah bin Khubaib, dari pamannya, ia berkata, "Ketika kami tengah berada dalam sebuah perkumpulan (majelis), kemudian Rasulullah datang dengan bercak sisa air di kepalanya.
Lalu seseorang di antara kami menyapa, 'Kami lihat hari ini engkau sungguh bahagia.' Rasulullah menjawab, 'Benar, dan puji syukur kepada Allah.'
Kemudian ada sekelompok orang yang mengulas soal kekayaan. Maka Rasulullah bersabda, "Tidak mengapa dengan kekayaan bagi orang yang bertakwa,
dan kesehatan bagi orang yang bertakwa adalah lebih baik daripada kekayaan, dan jiwa yang tenteram adalah bagian dari kenikmatan." Shahih: Ash-Shahihah (174), Ahadits Al Buyu'