Penjual dan Pembeli Memiliki Hak Khiyar (Memilih) Selama Belum Berpisah

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا تَبَايَعَ الرَّجُلَانِ فَكُلُّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا بِالْخِيَارِ مَا لَمْ يَفْتَرِقَا وَكَانَا جَمِيعًا أَوْ يُخَيِّرَ أَحَدُهُمَا الْآخَرَ فَإِنْ خَيَّرَ أَحَدُهُمَا الْآخَرَ فَتَبَايَعَا عَلَى ذَلِكَ فَقَدْ وَجَبَ الْبَيْعُ وَإِنْ تَفَرَّقَا بَعْدَ أَنْ تَبَايَعَا وَلَمْ يَتْرُكْ وَاحِدٌ مِنْهُمَا الْبَيْعَ فَقَدْ وَجَبَ الْبَيْعُ

1788-2211. Dari Abdullah bin Umar, dari Rasulullah SAW beliau bersabda, "Jika dua orang melakukan transaksi jual-beli, maka masing-masing dari keduanya memiliki hak pilih (khiyar)

selama keduanya belum berpisah, keduanya secara bersama-sama. atau salah seorang dari keduanya telah memilih. Apabila salah seorang dari keduanya telah memilih

dan melakukan transaksi jual-beli tersebut, maka jaul-belinya terlaksana (sah). Dan, apabila keduanya berpisah setelah keduanya melakukan transaksi jaal-beli dan salah seorang

dari keduanya belum meninggalkan tempat transaksi, maka jual-belinya telah terlaksana. " Shahih. Al Irwa (5/154), Ar-Raudh An-Nadhir (541), Ahadits Al Buyu': Muttafaq 'alaih.

عَنْ أَبِي بَرْزَةَ الْأَسْلَمِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْبَيِّعَانِ بِالْخِيَارِ مَا لَمْ يَتَفَرَّقَا

1789-2212. Dari Abu Barzah Al Aslami, ia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, "Penjual dan pembeli mempunyai hak pilh (khiyar) selama keduanya belum berpisah. " Shahih. Al Buyu'

عَنْ سَمُرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْبَيِّعَانِ بِالْخِيَارِ مَا لَمْ يَتَفَرَّقَا

1790-2213. Dari Samurah, ia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, "Penjual dan pembeli mempunyai hak pilh (khiyar) selama keduanya belum berpisah. " Shahih. Sebagaimana hadits sebelumnya. Al Buyu'