Berwudhu Karena Mengeluarkan Air Madzi
عَنْ عَلِيٍّ قَالَ سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الْمَذْيِ فَقَالَ فِيهِ الْوُضُوءُ وَفِي الْمَنِيِّ الْغُسْلُ
413-509. Dari Ali, dia berkata, "Rasulullah SAW ditanya mengenai madzi, beliau menjawab, 'Keluarnya madzi mewajibkan berwudhu; dan keluarnya air mani mewajibkan mandi'." Shahih: Shahih Abu Daud (200), Al Irwa' (47, 125).
عَنْ الْمِقْدَادِ بْنِ الْأَسْوَدِ أَنَّهُ سَأَلَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الرَّجْلِ يَدْنُو مِنْ امْرَأَتِهِ فَلَا يُنْزِلُ قَالَ إِذَا وَجَدَ أَحَدُكُمْ ذَلِكَ فَلْيَنْضَحْ فَرْجَهُ يَعْنِي لِيَغْسِلْهُ وَيَتَوَضَّأْ
414-510. Dari Miqdad bin Al Aswad, bahwa dia bertanya tentang seorang laki-laki yang mendekati (menggauli) istrinya, akan tetapi tidak keluar mani, maka Rasulullah SAW bersabda,
"Apabila salah seorang di antara kalian ada yang mengalami hal itu, hendaknya dia memercikkan kemaluannya dengan air, maksudnya supaya dia mencuci dan berwudhu." Shahih: Shahih Abu Daud (201).
عَنْ سَهْلِ بْنِ حُنَيْفٍ قَالَ كُنْتُ أَلْقَى مِنْ الْمَذْيِ شِدَّةً فَأُكْثِرُ مِنْهُ الِاغْتِسَالَ فَسَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ إِنَّمَا يُجْزِيكَ مِنْ ذَلِكَ الْوُضُوءُ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ كَيْفَ بِمَا يُصِيبُ ثَوْبِي قَالَ إِنَّمَا يَكْفِيكَ كَفٌّ مِنْ مَاءٍ تَنْضَحُ بِهِ مِنْ ثَوْبِكَ حَيْثُ تَرَى أَنَّهُ أَصَابَ
415-511. Dari Sahl bin Hunaif, dia berkata, "Aku adalah seseorang yang mudah mengeluarkan madzi. Oleh sebab itu, aku sering mandi. Maka, aku pun bertanya kepada Rasulullah SAW (tentang hal ini), dan beliau menjawabnya,
'Sesungguhnya cukup bagimu untuk berwudhu karena hal tersebut'. Aku kembali bertanya, 'Bagaimana dengan madzi yang mengenai baju?'
Beliau menjawab, 'Sesungguhnya cukup bagimu seraup air, untuk kamu percikkan pada bagian bajumu yang kamu pandang terkena madzi'. " Hasan: Shahih Abu Daud (204).
ket : Madzi adalah air kental yang biasa keluar saat bercumbu -ed