Ar-Ruqba (Menghibahkan Harta Tidak Bergerak—Membangun Properti— yang Harus Dikembalikan kepada yang Menghibahkan Jika Si Penerima Hibah Meninggal Dunia)

عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا رُقْبَى فَمَنْ أُرْقِبَ شَيْئًا فَهُوَ لَهُ حَيَاتَهُ وَمَمَاتَهُ قَالَ وَالرُّقْبَى أَنْ يَقُولَ هُوَ لِلْآخَرِ مِنِّي وَمِنْكَ مَوْتًا

1943-2411. Dari Ibnu Umar RA. ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Ar-Ruqba tidak diperbolehkan. Orang yang menghibahkan suatu bangunan (harta benda)

maka harta tersebut adalah menjadi milik si penerima selama hayat masih dikandung badan (ketika hidup) ataupun setelah ia meninggal dunia. " Shahih. ,Al-Irwa'(6/54)

عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْعُمْرَى جَائِزَةٌ لِمَنْ أُعْمِرَهَا وَالرُّقْبَى جَائِزَةٌ لِمَنْ أُرْقِبَهَا

1944-2412. Dari Jabir bin Abdullah RA, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Barang tidak bergerak -properti- yang dihibahkan untuk jangka waktu selama yang bersangkutan hidup saja,

diperbolehkan (asal) menjadi hak milik orang yang menerima hibah tersebut. Barang yang dihibahkan dan harus dikembalikan kepada yang menghibahkan

jika si penerima hibah meninggal dunia (ar-ruqba) diperbolehkan (asal) harta tersebut kemudian menjadi milik orang menerima hibah." Shahih.Al Irwa' (6/53)