Kencing Bayi yang Belum Diberi Makanan

عَنْ لُبَابَةَ بِنْتِ الْحَارِثِ قَالَتْ بَالَ الْحُسَيْنُ بْنُ عَلِيٍّ فِي حِجْرِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَعْطِنِي ثَوْبَكَ وَالْبَسْ ثَوْبًا غَيْرَهُ فَقَالَ إِنَّمَا يُنْضَحُ مِنْ بَوْلِ الذَّكَرِ وَيُغْسَلُ مِنْ بَوْلِ الْأُنْثَى

427-528. Dari Lubabah binti Al Harits, dia berkata, "Al Husein bin Ali kencing di pangkuan Nabi SAW." Lubabah berkata, "Ya Rasulullah, berikanlah pakaianmu kepadaku dan kenakanlah pakaian yang lain!" Kemudian beliau bersabda,

"Baju yang terkena kencing bayi laki-laki cukup dipercikkan air, dan dicuci jika terkena kencing bayi perempuan." Hasan-Shahih: Al Misykah (501), Shahih Abu Daud (399).

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ أُتِيَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِصَبِيٍّ فَبَالَ عَلَيْهِ فَأَتْبَعَهُ الْمَاءَ وَلَمْ يَغْسِلْهُ

428-529. Dari Aisyah, dia berkata, "Nabi SAW disodori seorang bayi lelaki, kemudian bayi itu mengencinginya, beliau lantas memercikkan bajunya dengan air dan tidak mencucinya." Shahih: Muttafaq alaih.

عَنْ أُمِّ قَيْسٍ بِنْتِ مِحْصَنٍ قَالَتْ دَخَلْتُ بِابْنٍ لِي عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمْ يَأْكُلْ الطَّعَامَ فَبَالَ عَلَيْهِ فَدَعَا بِمَاءٍ فَرَشَّ عَلَيْهِ

429-530. Dari Ummu Qais binti Mihshan, dia berkata, "Aku berkunjung kepada Rasulullah SAW bersama bayi laki-lakiku yang belum makan makanan apapun.

Kemudian dia mengencingi beliau, lalu Nabi SAW meminta air dan memercikkan (menyiram) bajunya dengan air tersebut." Shahih: Shahih Abu Daud (398), Al Irwa' (169). Muttafaq alaih.

عَنْ عَلِيٍّ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ فِي بَوْلِ الرَّضِيعِ يُنْضَحُ بَوْلُ الْغُلَامِ وَيُغْسَلُ بَوْلُ الْجَارِيَةِ

430-531. Dari Ali, bahwa Nabi Allah SAW bersabda tentang kencing bayi, "Kencing bayi laki-laki cukup dipercikkan air dan kencing bayi perempuan harus dicuci." Shahih: Al Irwa (166), Shahih Abu Daud (402), Takhrij Al Mukhtarah (471-473).

حَدَّثَنَا أَبُو الْيَمَانِ الْمِصْرِيُّ قَالَ سَأَلْتُ الشَّافِعِيَّ عَنْ حَدِيثِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُرَشُّ مِنْ بَوْلِ الْغُلَامِ وَيُغْسَلُ مِنْ بَوْلِ الْجَارِيَةِ وَالْمَاءَانِ جَمِيعًا وَاحِدٌ قَالَ لِأَنَّ بَوْلَ الْغُلَامِ مِنْ الْمَاءِ وَالطِّينِ وَبَوْلَ الْجَارِيَةِ مِنْ اللَّحْمِ وَالدَّمِ ثُمَّ قَالَ لِي فَهِمْتَ أَوْ قَالَ لَقِنْتَ قَالَ قُلْتُ لَا قَالَ إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى لَمَّا خَلَقَ آدَمَ خُلِقَتْ حَوَّاءُ مِنْ ضِلْعِهِ الْقَصِيرِ فَصَارَ بَوْلُ الْغُلَامِ مِنْ الْمَاءِ وَالطِّينِ وَصَارَ بَوْلُ الْجَارِيَةِ مِنْ اللَّحْمِ وَالدَّمِ قَالَ قَالَ لِي فَهِمْتَ قُلْتُ نَعَمْ قَالَ لِي نَفَعَكَ اللَّهُ بِهِ

Tambahan—63. Dari Abu Al Yaman Al Mishri, dia berkata, "Aku bertanya kepada Asy-Syafi'i tentang hadits Nabi SAW, 'Kencing bayi laki-laki cukup dipercikkan air dan kencing bayi perempuan harus dicuci', padahal kedua air kencing tersebut adalah satu.

Imam Syafi'i menjawab, 'Karena kencing bayi lelaki itu dari air dan tanah, sedangkan kencing bayi perempuan itu dari daging dan darah'. Kemudian dia bertanya kepadaku,

'Apakah kamu paham?' Atau dia bertanya, 'Apakah kamu mengerti?' Aku (Abu Al Yaman) menjawab, Tidak'. Imam Syafi'i berkata, 'Sesungguhnya Allah SWT ketika menciptakan Adam, maka diciptakanlah Hawa dari tulang rusuknya yang pendek.

Maka dari itu, air kencing bayi lelaki itu terjadi dari air dan tanah, dan air kencing bayi perempuan itu terjadi dari daging dan darah'."

Abu Al Yaman berkata, "Imam Syafi'i berkata kepadaku, 'Apakah kamu paham?' Aku menjawab, 'Ya'. Dia berkata kepadaku, 'Semoga Allah memberi manfaat kepadamu dengan keterangan itu'."

أَخْبَرَنَا أَبُو السَّمْحِ قَالَ كُنْتُ خَادِمَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَجِيءَ بِالْحَسَنِ أَوْ الْحُسَيْنِ فَبَالَ عَلَى صَدْرِهِ فَأَرَادُوا أَنْ يَغْسِلُوهُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رُشَّهُ فَإِنَّهُ يُغْسَلُ بَوْلُ الْجَارِيَةِ وَيُرَشُّ مِنْ بَوْلِ الْغُلَامِ

431-532. Dari Abu Samh, dia berkata, "Aku adalah seorang pelayan Nabi SAW. Didatangkan kepada beliau Hasan atau Husein, kemudian anak itu kencing di dada beliau. Lalu mereka (orang-orang) bermaksud untuk mencucinya.

Beliau bersabda, 'Percikkanlah ia dengan air, karena sesungguhnya kencing bayi perempuan itu harus dicuci, sedangkan kencing bayi laki-laki cukup dipercikkan air'. " Shahih: Al Misykah (502), Shahih Abu Daud (400).

عَنْ أُمِّ كُرْزٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ بَوْلُ الْغُلَامِ يُنْضَحُ وَبَوْلُ الْجَارِيَةِ يُغْسَلُ

432-532. Dari Ummu Kurz, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Air kencing bayi lelaki itu cukup dipercikkan air, sedangkan air kencing bayi perempuan itu harus dicuci. " Shahih: Dengan sumber hadits sebelumnya.