Bagaimana Mencuci Tanah yang Terkena Kencing
عَنْ أَنَسٍ أَنَّ أَعْرَابِيًّا بَالَ فِي الْمَسْجِدِ فَوَثَبَ إِلَيْهِ بَعْضُ الْقَوْمِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تُزْرِمُوهُ ثُمَّ دَعَا بِدَلْوٍ مِنْ مَاءٍ فَصَبَّ عَلَيْهِ
433-534. Dari Anas, bahwa ada seorang badui yang kencing di dalam masjid, maka sebagian kaum (sahabat) bangkit ke arahnya. Kemudian Rasulullah SAW bersabda,
"Janganlah kalian mencegahnya!" Lalu beliau meminta setimba air, dan kemudian mengguyurnya (bagian yang terkena air kencing tersebut). Shahih: Al Irwa' (1/191). Muttafaq alaih.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ دَخَلَ أَعْرَابِيٌّ الْمَسْجِدَ وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَالِسٌ فَقَالَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَلِمُحَمَّدٍ وَلَا تَغْفِرْ لِأَحَدٍ مَعَنَا فَضَحِكَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَالَ لَقَدْ احْتَظَرْتَ وَاسِعًا ثُمَّ وَلَّى حَتَّى إِذَا كَانَ فِي نَاحِيَةِ الْمَسْجِدِ فَشَجَ يَبُولُ فَقَالَ الْأَعْرَابِيُّ بَعْدَ أَنْ فَقِهَ فَقَامَ إِلَيَّ بِأَبِي وَأُمِّي فَلَمْ يُؤَنِّبْ وَلَمْ يَسُبَّ فَقَالَ إِنَّ هَذَا الْمَسْجِدَ لَا يُبَالُ فِيهِ وَإِنَّمَا بُنِيَ لِذِكْرِ اللَّهِ وَلِلصَّلَاةِ ثُمَّ أَمَرَ بِسَجْلٍ مِنْ مَاءٍ فَأُفْرِغَ عَلَى بَوْلِهِ
434-535. Dari Abu Hurairah, dia berkata, "Seorang Arab badui masuk ke dalam masjid ketika Rasulullah SAW sedang duduk, lalu badui tersebut berkata,
'Ya Allah, ampunilah aku dan Muhammad, serta janganlah Engkau ampuni seorang pun bersama kami!' Maka Rasulullah SAW tertawa, lantas bersabda, 'Engkau telah mencegah sesuatu yang luas'.
Kemudian orang badui tersebut berlalu, sehingga ketika ia sampai di pojok masjid, ia buka kedua kakinya dan kencing, maka badui tersebut berkata (sesudah mengerti),
'Beliau SAW bangkit ke arahku, (demi ayah dan ibuku) beliau tidak mencelaku dan tidak pula mencaci'. Kemudian beliau SAW bersabda,
'Sesungguhnya masjid ini tidak boleh dipakai untuk kencing di dalamnya, akan tetapi didirikan untuk berdzikir kepada Allah dan untuk shalat'. Kemudian beliau memerintahkan untuk mengambil timba besar yang penuh dengan air,
lalu mengguyur tanah yang dikencingi orang badui tersebut."Hasan-Shahih: Shahih Abu Daud (404, 885), Al Irwa (171), Ats-Tsamr Al Mustathab. Bukhari.
عَنْ وَاثِلَةَ بْنِ الْأَسْقَعِ قَالَ جَاءَ أَعْرَابِيٌّ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ اللَّهُمَّ ارْحَمْنِي وَمُحَمَّدًا وَلَا تُشْرِكْ فِي رَحْمَتِكَ إِيَّانَا أَحَدًا فَقَالَ لَقَدْ حَظَرْتَ وَاسِعًا وَيْحَكَ أَوْ وَيْلَكَ قَالَ فَشَجَ يَبُولُ فَقَالَ أَصْحَابُ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَهْ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَعُوهُ ثُمَّ دَعَا بِسَجْلٍ مِنْ مَاءٍ فَصَبَّ عَلَيْهِ
435-536. Dari Watsilah bin Al Asqa', dia berkata, "Seorang Arab badui datang kepada Nabi SAW, lalu dia berkata, 'Ya Allah, kasihanilah aku dan Muhammad,
janganlah Engkau sertakan seorang pun bersama kami dalam memperoleh rahmat-Mu!' Maka Rasulullah SAW bersabda, 'Kamu telah mencegah sesuatu yang luas.
Kasihan kamu! (atau) Celaka kamu!"' Watsilah berkata, "Lalu orang badui tersebut membuka kedua kakinya dan kencing. Para sahabat Nabi SAW berkata, 'Jangan lakukan itu!' Maka Rasulullah SAW bersabda,
'Biarkanlah dia!' Kemudian beliau meminta setimba air, lalu mengguyurnya." Shahih: Dengan sumber hadits sebelumnya.