Air Mani Yang Mengenai Pakaian

عَنْ عَمْرِو بْنِ مَيْمُونٍ قَالَ سَأَلْتُ سُلَيْمَانَ بْنَ يَسَارٍ عَنْ الثَّوْبِ يُصِيبُهُ الْمَنِيُّ أَنَغْسِلُهُ أَوْ نَغْسِلُ الثَّوْبَ كُلَّهُ قَالَ سُلَيْمَانُ قَالَتْ عَائِشَةُ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصِيبُ ثَوْبَهُ فَيَغْسِلُهُ مِنْ ثَوْبِهِ ثُمَّ يَخْرُجُ فِي ثَوْبِهِ إِلَى الصَّلَاةِ وَأَنَا أَرَى أَثَرَ الْغَسْلِ فِيهِ

440-542. Dari Amru bin Maimun, dia berkata, "Aku bertanya kepada Sulaiman bin Yasar tentang pakaian yang terkena air mani, apakah hanya mencuci bagian yang terkena air mani tersebut,

atau mencuci seluruh pakaian?" Sulaiman menjawab, "Aisyah berkata, 'Pakaian Nabi SAW terkena percikan (mani), lalu beliau mencuci sebagian pakaiannya itu, kemudian beliau keluar untuk mengerjakan shalat dengan pakaian tadi.

Sementara aku masih melihat bekas cucian tersebut di bajunya'." Shahih: Al Irwa' (180), Shahih Abu Daud (397). Muttafaq alaih.