Diyat Seorang Wanita yang Dibebankan Kepada Keluarganya Sementara Harta Warisan dari Wanita Tersebut Tetap untuk Anak-anaknya

عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ قَالَ قَضَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يَعْقِلَ الْمَرْأَةَ عَصَبَتُهَا مَنْ كَانُوا وَلَا يَرِثُوا مِنْهَا شَيْئًا إِلَّا مَا فَضَلَ عَنْ وَرَثَتِهَا وَإِنْ قُتِلَتْ فَعَقْلُهَا بَيْنَ وَرَثَتِهَا فَهُمْ يَقْتُلُونَ قَاتِلَهَا

2159-2697. Dari Abdullah bin Amr, ia berkata, "Rasulullah SAW menetapkan hukum bahwa pihak keluarga. siapa saja dibebankan pembayaran diyat terhadap seorang wanita pembunuh.

Dan keluarga ini tidak berhak mendapatkan warisan sama sekali, kecuali apabila terdapat kelebihan, dan apabila si wanita yang terbunuh,

maka diyat baginya diberikan kepada ahli warisnya atau mereka memilih membunuh pembunuhnya." Hasan: Al Irwa' (2302).

عَنْ جَابِرٍ قَالَ جَعَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الدِّيَةَ عَلَى عَاقِلَةِ الْقَاتِلَةِ فَقَالَتْ عَاقِلَةُ الْمَقْتُولَةِ يَا رَسُولَ اللَّهِ مِيرَاثُهَا لَنَا قَالَ لَا مِيرَاثُهَا لِزَوْجِهَا وَوَلَدِهَا

2160-2698. Dari Jabir, ia berkata, "Rasulullah SAW membebankan diyat kepada keluarga si pembunuh. Lalu keluarga si terbunuh berkata,

"Wahai Rasulullah! Apakah harta warisannnya untuk kami." Beliau menjawab, "Tidak, harta warisannya untuk suami dan anaknya." Shahih: Al Irwa' (2649-analisa kedua), Shahih Abu Daud (2599-2600).