Orang Yang Mengamankan Seseorang Lalu ia Membunuhnya
عَنْ رِفَاعَةَ بْنِ شَدَّادٍ الْقِتْبَانِيِّ قَالَ لَوْلَا كَلِمَةٌ سَمِعْتُهَا مِنْ عَمْرِو بْنِ الْحَمِقِ الْخُزَاعِيِّ لَمَشَيْتُ فِيمَا بَيْنَ رَأْسِ الْمُخْتَارِ وَجَسَدِهِ سَمِعْتُهُ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ أَمِنَ رَجُلًا عَلَى دَمِهِ فَقَتَلَهُ فَإِنَّهُ يَحْمِلُ لِوَاءَ غَدْرٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
2194-2738. Dari Rifa'ah bin Syadad Al Qitbani, ia berkata, "Seandainya bukan ucapan yang aku dengar dari Amr bin Al Hamiq Al Khuza'i, maka niscaya aku telah berjalan
di antara kepala Al Mukhtar dan tubuhnya, aku mendengarnya berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang mengamankan nyawa seseorang lalu ia membunuhnya,
maka di hari Kiamat kelak ia akan membawa bendera pengkhiatan." Shahih: Ar-Raudh An-Nadhir (751-752), Ash-Shahihah (441)