Harta Warisan untuk Ashabah

عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ قَالَ قَضَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ أَعْيَانَ بَنِي الْأُمِّ يَتَوَارَثُونَ دُونَ بَنِي الْعَلَّاتِ يَرِثُ الرَّجُلُ أَخَاهُ لِأَبِيهِ وَأُمِّهِ دُونَ إِخْوَتِهِ لِأَبِيهِ

2231-2788. dari Ali bin Abu Thalib, ia berkata, Rasulullah SAW menetapkan hukum bahwa saudara seibu saling mendapatkan warisan bukan saudara sebapak,

seorang laki-laki dapat memberikan warisan kepada sudara kandungnya bukan saudara sebapak saja. Hasan: Telah terdahulu hadits no 2715.

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اقْسِمُوا الْمَالَ بَيْنَ أَهْلِ الْفَرَائِضِ عَلَى كِتَابِ اللَّهِ فَمَا تَرَكَتْ الْفَرَائِضُ فَلِأَوْلَى رَجُلٍ ذَكَرٍ

2232-2789. Dari Ibnu Abbas, ia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, "Bagilah harta diantara para ahli waris berdasarkan Al Qur'an. Apa yang ditinggalkan,

maka yang lebih utama diberikan kepada keturunan laki-laki." Shahih: Al Irwa (1690), Shahih Abu Daud (2577). HR. Bukhari-Muslim.