Junubnya Seseorang Yang Terluka, dan Kekhawatiran Dirinya Jika Harus Mandi
ابْنَ عَبَّاسٍ يُخْبِرُ أَنَّ رَجُلًا أَصَابَهُ جُرْحٌ فِي رَأْسِهِ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ أَصَابَهُ احْتِلَامٌ فَأُمِرَ بِالِاغْتِسَالِ فَاغْتَسَلَ فَكُزَّ فَمَاتَ فَبَلَغَ ذَلِكَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ قَتَلُوهُ قَتَلَهُمْ اللَّهُ أَوَلَمْ يَكُنْ شِفَاءَ الْعِيِّ السُّؤَالُ قَالَ عَطَاءٌ وَبَلَغَنَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَوْ غَسَلَ جَسَدَهُ وَتَرَكَ رَأْسَهُ حَيْثُ أَصَابَهُ الْجِرَاحُ
470-578. Dari Ibnu Abbas, bahwa dimasa Rasulullah SAW, ada seseorang yang terluka kepalanya, kemudian dia bermimpi (berhadats besar) dan dia diperintahkan untuk mandi, maka ia pun menggigil,sehingga kemudian meninggal dunia.
Sampailah kabar tersebut kepada Nabi SAW, lalu beliau bersabda, "Mereka telah membunuhnya, semoga Allah membinasakan mereka.
Bukankah obat kebodohan itu adalah bertanya." Atha' berkata, "Telah sampai kabar kepada kami bahwa Rasulullah SAW bersabda,
'Sekiranya dia (orang yang meninggal dunia) mencuci badannya dan meninggalkan kepalanya yang terluka, maka hal itu cukup baginya'. " Hasan: Tanpa menggunakan lafazh "Balagha Atha'". Shahih Abu Daud (364), Tamam Al Minnah.