Hewan yang Makruh untuk Dijadikan Kurban
عَنْ عَلِيٍّ قَالَ أَمَرَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ نَسْتَشْرِفَ الْعَيْنَ وَالْأُذُنَ
2561-3202. Dari Ali RA, ia berkata, "Rasulullah SAW memerintahkan kami mengawasi mata dan telinga (hewan kurban)." Shahih: Al lrwa (4/362 dan 364), Al Misykat (1/460),
At-Ta'liq 'ala Shahih Ibnu Khuzaimah (2915), Takhrij Al Ahadits Al Mukhtarah (388).
سَمِعْتُ عُبَيْدَ بْنَ فَيْرُوزَ قَالَ قُلْتُ لِلْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ حَدِّثْنِي بِمَا كَرِهَ أَوْ نَهَى عَنْهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ الْأَضَاحِيِّ فَقَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَكَذَا بِيَدِهِ وَيَدِي أَقْصَرُ مِنْ يَدِهِ أَرْبَعٌ لَا تُجْزِئُ فِي الْأَضَاحِيِّ الْعَوْرَاءُ الْبَيِّنُ عَوَرُهَا وَالْمَرِيضَةُ الْبَيِّنُ مَرَضُهَا وَالْعَرْجَاءُ الْبَيِّنُ ظَلْعُهَا وَالْكَسِيرَةُ الَّتِي لَا تُنْقِي قَالَ فَإِنِّي أَكْرَهُ أَنْ يَكُونَ نَقْصٌ فِي الْأُذُنِ قَالَ فَمَا كَرِهْتَ مِنْهُ فَدَعْهُ وَلَا تُحَرِّمْهُ عَلَى أَحَدٍ
2562-3203. Dari Ubaid bin Fairuz, ia berkata, "Aku berkata kepada Barra' bin Azib, 'Bacakanlah kepadaku hadits tentang apa yang makruh atau dilarang oleh Rasulullah SAW dari hewan kurban.'
Barra" berkata, 'Rasulullah SAW memperagakan begini dengan tangannya, dan tanganku lebih pendek dari tangan beliau, seraya beliau bersabda, "Empat yang tidak bisa dijadikan hewan kurban:
(hewan) yang matanya buta sebelah dan kebutaannya itu tampak, (hewan) yang sakit yang jelas sakitnya, yang pincang yang jelas pincangnya, dan yang patah sumsumnya ."
Ia berkata, "Aku sungguh benci hewan yang memiliki kurang pada telingannya. Ia berkata, "Apa yang kamu benci darinya, maka tinggalkanlah, dan janganlah kamu mengharamkannya
kepada siapapun." Shahih: Al Irwa' (1148), Al Misykat (1465).