Keutamaan Kuda
حَدَّثَنَا هَنَّادٌ حَدَّثَنَا عَبْثَرُ بْنُ الْقَاسِمِ عَنْ حُصَيْنٍ عَنْ الشَّعْبِيِّ عَنْ عُرْوَةَ الْبَارِقِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْخَيْرُ مَعْقُودٌ فِي نَوَاصِي الْخَيْلِ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ الْأَجْرُ وَالْمَغْنَمُ
Hannad menceritakan kepada kami, 'Abtsar bin Al Qasim menceritakan kepada kami dari Hushain, dari Asy-Sya'bi, dari Urwah Al Bariqi, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, 'Kebaikan itu terikat di ubun-ubun kuda sampai hari Kiamat: pahala dan harta rampasan'." Shahih: Muttafaq alaih.
Abu Isa berkata, "Dalam bab ini ada riwayat lain dari Ibnu Umar, Abu Sa'id, Jarir, Abu Hurairah, Asma' binti Yazid, Mughirah bin Syu'bah, dan Jabir". Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hasan shahih."
Urwah adalah Ibnu Abu Al Ja'd Al Bariqi. Ia disebut Urwah bin Al Ja'd. Ahmad bin Hanbal berkata, "Yang dipahami dari hadits ini adalah, bahwa jihad itu harus bersama pemimpin hingga hari Kiamat."