Tidak Ada Ketaatan kepada Makhluk dalam Berbuat Maksiat Kepada Sang Khalik (Allah)

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ السَّمْعُ وَالطَّاعَةُ عَلَى الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ فِيمَا أَحَبَّ وَكَرِهَ مَا لَمْ يُؤْمَرْ بِمَعْصِيَةٍ فَإِنْ أُمِرَ بِمَعْصِيَةٍ فَلَا سَمْعَ عَلَيْهِ وَلَا طَاعَةَ

Quthaibah menceritakan kepada kami, Al-Laits menceritakan kepada kami, dari Ubaidillah bin Umar, dari Nafi', dari Ibnu Umar, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda,

"Mendengarkan dan menaati (pemimpin) adalah wajib bagi seorang muslim pada sesuatu yang ia suka dan benci, sepanjang ia tidak diperintahkan melakukan kemaksiatan.

Jika ia diperintahkan melakukan kemaksiatan, maka ia tidak wajib mendengar dan menaati (pemimpin itu)'. Shahih: Muttafaq alaih.

Abu Isa berkata, "Dalam bab ini ada riwayat lain dari Ali, Imran bin Hushain, dan Hakam bin Amr Al Ghifari". Hadits ini adalah hasan shahih.