Batas Kain Sarung
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا أَبُو الْأَحْوَصِ عَنْ أَبِي إِسْحَقَ عَنْ مُسْلِمِ بْنِ نَذِيرٍ عَنْ حُذَيْفَةَ قَالَ أَخَذَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِعَضَلَةِ سَاقِي أَوْ سَاقِهِ فَقَالَ هَذَا مَوْضِعُ الْإِزَارِ فَإِنْ أَبَيْتَ فَأَسْفَلَ فَإِنْ أَبَيْتَ فَلَا حَقَّ لِلْإِزَارِ فِي الْكَعْبَيْنِ
Qutaibah menceritakan kepada kami, Abu Al Ahwas menceritakan kepada kami, dari Abu Ishaq, dari Muslim bin Nadzir, dari Hudzaifah, ia berkata, "Rasulullah memegang otot betisku —atau betisnya—,
kemudian bersabda, 'Ia' adalah tempat (batas paling bawah) sarung. Jika engkau tidak mau, maka lebih bawah (lagi). Jika engkau tidak mau (juga), maka sarung tidak berhak (menutupi) kedua mata kaki'. " Shahih: Ibnu Majah (3572)
Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hasan shahih ". Ats-Tsauri dan Syu'bah meriwayatkan hadits ini dari Abu Ishaq.