Makruh Memakai Cincin di Dua Jari

حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي عُمَرَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَاصِمِ بْنِ كُلَيْبٍ عَنْ ابْنِ أَبِي مُوسَى قَال سَمِعْتُ عَلِيًّا يَقُولُ نَهَانِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الْقَسِّيِّ وَالْمِيثَرَةِ الْحَمْرَاءِ وَأَنْ أَلْبَسَ خَاتَمِي فِي هَذِهِ وَفِي هَذِهِ وَأَشَارَ إِلَى السَّبَّابَةِ وَالْوُسْطَى

Ibnu Abu Umar menceritakan kepada kami, Sufyan menceritakan kepada kami, dari Ashim bin Kulaib, dari Ibnu Abu Musa, ia berkata, "Aku mendengar Ali berkata, 'Rasulullah SAW melarangku (memakai) pakaian yang disulam dari kain sutera,

permadani merah (dari sutera), dan memakai cincin di sini dan di sini —Ali memberi isyarat ke jari telunjuk dan jari tengah—'." Shahih: dengan redaksi di sini atau di sini" Ashim ragu: lihat Adh-Dha'ifah (5499) Muslim.

Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hasan shahih". Yang dimaksud dengan Ibnu Abu Musa adalah Abu Burdah bin Abu Musa. Ia bernama Amir bin Abdullah bin Qais.