Daging Keledai Jinak (Piaraan)

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ الثَّقَفِيُّ عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ الْأَنْصَارِيِّ عَنْ مَالِكِ بْنِ أَنَسٍ عَنْ الزُّهْرِيِّ ح و حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي عُمَرَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ وَالْحَسَنِ ابْنَىْ مُحَمَّدِ بْنِ عَلِيٍّ عَنْ أَبِيهِمَا عَنْ عَلِيٍّ قَالَ نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ مُتْعَةِ النِّسَاءِ زَمَنَ خَيْبَرَ وَعَنْ لُحُومِ الْحُمُرِ الْأَهْلِيَّةِ

Muhammad bin Basysyar menceritakan kepada kami, Abdul Wahab Ats-Tsaqafi menceritakan kepada kami, dari Yahya bin Sa'id Al Anshari, dari Malik bin Anas, dari Az-Zuhri. Ibnu Abu Umar menceritakan kepada kami,

Sufyan bin Uyainah menceritakan kepada kami, dari Az-Zuhri, dari Abdullah dan Hasan —Abdullah dan Hasan adalah anak Muhammad bin Ali—, dari bapak keduanya, dari Ali, ia berkata,

"Rasulullah SAW melarang memut'ah perempuan (menikah Mut'ah) pada masa perang Khaibar, dan (melarang makan) daging keledai jinak". Shahih: Ibnu Majah (1961); Muttafaq alaih.

Sa'id bin Abdurrahman Al Makhzumi menceritakan kepada kami, Sufyan menceritakan kepada kami, dari Az-Zuhri, dari Abdullah dan Hasan —keduanya adalah anak Muhammad bin Al Hanafiyyah—, juga Abdullah bin Muhammad atau dijuluki Abu Hasyim. Az-Zuhri berkata,

"Yang lebih dipercaya di antara mereka berdua adalah Hasan bin Muhammad... kemudian menyebutkan hadits seperti tersebut di atas". Sementara itu, selain Sa'id bin Abdurrahman berkata dari Ibnu Uyainah,

"Yang lebih dapat dipercaya di antara keduanya adalah Abdullah bin Muhammad". Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hasan shahih".

حَدَّثَنَا أَبُو كُرَيْبٍ حَدَّثَنَا حُسَيْنُ بْنُ عَلِيٍّ الْجُعْفِيُّ عَنْ زَائِدَةَ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرٍو عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَرَّمَ يَوْمَ خَيْبَرَ كُلَّ ذِي نَابٍ مِنْ السِّبَاعِ وَالْمُجَثَّمَةَ وَالْحِمَارَ الْإِنْسِيَّ

Abu Kuraib menceritakan kepada kami, Husain bin Ali Al Hanafi menceritakan kepada kami, dari Zaidah, dari Muhammad bin 'Amru, dari Abu Salamah, dari Abu Hurairah,

Sesungguhnya Rasulullah SAW mengharamkan pada saat perang Khaibar setiap binatang buas yang mempunyai taring, binatang yang menjadi sasaran untuk dibunuh, dan keledai jinak". Shahih: Ash-Shahihah (358 dan 2391) dan Al Irwa' (2488)

Ia berkata, "Dalam bab ini ada riwayat lain dari Ali, Jabir, Al-Bara", Ibnu Abi Aufa, Anas, 'Irbadh bin Sariyah, Abu Tsa'labah, Ibnu Umar, dan Abu Sa'id.". Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hasan shahih".

Abdul 'Aziz bin Muhammad dan yang lainnya juga meriwayatkan hadits ini; dari Muhammad bin Amr. Akan tetapi mereka hanya menyebutkan penggalan redaksi: "Rasulullah SAW melarang setiap binatang buas yang mempunyai taring".