Bersuci dengan Tangan Kanan adalah Makruh Hukumnya

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَبِي عُمَرَ الْمَكِّيُّ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ مَعْمَرٍ عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِي كَثِيرٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي قَتَادَةَ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى أَنْ يَمَسَّ الرَّجُلُ ذَكَرَهُ بِيَمِينِهِ

Muhammad bin Abu Umar Al Makki menceritakan kepada kami, Sufyan bin Uyainah menceritakan kepada kami dari Ma'mar, dari Yahya bin Abi Katsir, dari Abdullah bin Abu Qatadah, dari ayahnya, ia berkata,

"Nabi SAW melarang seorang laki-laki menyentuh kemaluannya dengan tangan kanannya." Shahih: Ibnu Majah (310) dan Muttafaq 'alaih

Dalam bab ini terdapat hadits dari Aisyah, Salman, Abu Hurairah, dan Sahal bin Hunaif. Abu Isa berkata, "Hadits ini hasan shahih." Abu Qatadah Al Anshari adalah Al Harits bin Rib'i.

Pengamalan terhadap hadits ini —menurut umumnya ahli ilmu- adalah: istinja' (cebok) dengan tangan kanan adalah makruh.