Membuat Nabidz dalam Wadah dari Kulit
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ وَالْحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ وَمَحْمُودُ بْنُ غَيْلَانَ قَالُوا حَدَّثَنَا أَبُو عَاصِمٍ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَلْقَمَةَ بْنِ مَرْثَدٍ عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ بُرَيْدَةَ عَنْ أَبِيهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنِّي كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ الظُّرُوفِ وَإِنَّ ظَرْفًا لَا يُحِلُّ شَيْئًا وَلَا يُحَرِّمُهُ وَكُلُّ مُسْكِرٍ حَرَامٌ
Muhammad bin Basysyar, Hasan bin Ali, dan Mahmud bin Ghailan menceritakan kepada kami dan mereka berkata, Abu Ashim menceritakan kepada kami, Sufyan menceritakan kepada kami, dari Alqamah bin Martsad,
dari Sulaiman bin Buraidah, dari ayahnya, ia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Sesungguhnya aku (pernah) melarang kalian dari wadah yang terbuat dari kulit.
Sesungguhnya wadah tersebut tidak dapat menghalalkan sesuatu dan tidak dapat (pula) mengharamkannya. Dan, setiap yang memabukkan adalah haram'. " Shahih: At Ta'liq 'Ala Ibnu Majah; Muslim. Abu Isa berkata. "Hadits ini adalah hasan shahih".