Berbakti kepada Kedua Orang Tua

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ أَخْبَرَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ أَخْبَرَنَا بَهْزُ بْنُ حَكِيمٍ حَدَّثَنِي أَبِي عَنْ جَدِّي قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ أَبَرُّ قَالَ أُمَّكَ قَالَ قُلْتُ ثُمَّ مَنْ قَالَ أُمَّكَ قَالَ قُلْتُ ثُمَّ مَنْ قَالَ أُمَّكَ قَالَ قُلْتُ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أَبَاكَ ثُمَّ الْأَقْرَبَ فَالْأَقْرَبَ

Muhammad bin Basysyar menceritakan kepada kami, Yahya bin Sa'id mengabarkan kepada kami, Bahz bin Hakim mengabarkan kepada kami, ayahku menceritakan kepadaku, dari kakekku, ia berkata,

"Aku berkata, 'Ya Rasulullah, sipakah yang lebih (berhak) mendapat bakti(ku)?" Rasulullah SAW menjawab, 'Ibumu', aku berkata. 'Kemudian siapa?' Rasulullah SAW menjawab, 'Ibumu', Aku berkata. 'Kemudian siapa?'

Rasulullah SAW menjawab, 'Ibumu' Aku berkata, 'Kemudian siapa?' Rasululah menjawab. 'Kemudian bapakmu, lalu orang yang lebih dekat dan yang lebih dekat'. " Hasan: Al Misykah (4929)

Abu Isa berkata, "Dalam bab ini ada riwayat lain dari Abu Hurairah, Abdullah bin Amru, Aisyah, dan Abu Darda'". Abu Isa juga berkata, "Bahz bin Hakim adalah Mu'awiyah bin Haidah Al Qusyairi". Hadits ini adalah hasan.

Syu'bah mempermasalahkan Bahz bin Hakim, namun menurut ahli hadits ia adalah orang yang tsiqah. Hadits Bahz bin Hakim diriwayatkan oleh Ma'mar, Ats-Tsauri, Hamad bin Salamah, dan para imam yang lain.