Tidak Berlebihan dalam Mencinta dan Membenci
حَدَّثَنَا أَبُو كُرَيْبٍ حَدَّثَنَا سُوَيْدُ بْنُ عَمْرٍو الْكَلْبِيُّ عَنْ حَمَّادِ بْنِ سَلَمَةَ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ سِيرِينَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أُرَاهُ رَفَعَهُ قَالَ أَحْبِبْ حَبِيبَكَ هَوْنًا مَا عَسَى أَنْ يَكُونَ بَغِيضَكَ يَوْمًا مَا وَأَبْغِضْ بَغِيضَكَ هَوْنًا مَا عَسَى أَنْ يَكُونَ حَبِيبَكَ يَوْمًا مَا
Abu Kuraib menceritakan kepada kami, Suwaid bin Amr AI Kalbi menceritakan kepada kami, dari Hamad bin Salamah, dari Ayyub, dari Muhammad bin Sirin, dari Abu Hurairah —menurutku Abu Hurairah meriwayatkan hadits secara marfu' kepada rasul—,
ia (Abu Hurairah) berkata, "Cintailah kekasihmu sekedarnya saja. (Sebab) boleh jadi suatu hari ia akan menjadi orang yang kamu benci. Bencilah orang yang kamu benci sekedarnya saja. (Sebab) boleh jadi suatu hari ia akan menjadi orang yang kamu cintai." Shahih: Ghayah Al Maram (472)
Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah gharib. Kami tidak mengetahuinya dengan sanad ini kecuali dari jalur ini". Hadits ini juga diriwayatkan dari Ayyub dengan sanadselain ini.
Hadits ini juga diriwayatkan oleh Hasan bin Abu Ja'far —hadits yang ia riwayatkan ini adalah hadits dhaif— dengan sanad miliknya, yaitu dari Ali, dari Nabi SAW. Yang shahih adalah bersumber dari Ali secara mauquf