Kesombongan
حَدَّثَنَا أَبُو هِشَامٍ الرِّفَاعِيُّ حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ عَيَّاشٍ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ عَلْقَمَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ مِنْ كِبْرٍ وَلَا يَدْخُلُ النَّارَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ حَبَّةٍ مِنْ إِيمَانٍ
Abu Hisyam menceritakan kepada kami, Abu Bakar bin Ayyasy menceritakan kepada kami, dari A'masy, dari Ibrahim, dari Alqamah, dari Abdullah, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda,
'Tidak akan masuk surga orang yang dalam hatinya terdapat kesombongan seberat biji sawi, dan tidak akan masuk neraka orang yang dalam hatinya terdapat keimanan seberat biji (sawi)'." Shahih: Takhrij Ishlah Al Masajid (115); Muslim
Dalam bab ini ada riwayat lain dari Abu Hurairah, Ibnu Abbas, Salamah bin Al Akwa', dan Abu Sa'id. Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hasan shahih."
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى وَعَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَا حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ حَمَّادٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ أَبَانَ بْنِ تَغْلِبٍ عَنْ فُضَيْلِ بْنِ عَمْرٍو عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ عَلْقَمَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ وَلَا يَدْخُلُ النَّارَ يَعْنِي مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ إِيمَانٍ قَالَ فَقَالَ لَهُ رَجُلٌ إِنَّهُ يُعْجِبُنِي أَنْ يَكُونَ ثَوْبِي حَسَنًا وَنَعْلِي حَسَنَةً قَالَ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْجَمَالَ وَلَكِنَّ الْكِبْرَ مَنْ بَطَرَ الْحَقَّ وَغَمَصَ النَّاسَ
Muhammad bin Al Mutsanna dan Abdullah bin Abdurrahman menceritakan kepada kami dan keduanya berkata, Yahya bin Hammad menceritakan kepada kami, Syu'bah menceritakan kepada kami, dari Aban bin Taghlib, dari Fudhail bin Amru, dari Ibrahim,
dari Alqamah, dari Abdullah bahwa Nabi SAW bersabda, "Tidak akan masuk surga orang yang dalam hatinya ada kesombongan seberat biji dzarrah, dan tidak akan masuk neraka —maksudnya— orang yang dalam hatinya ada keimanan seberat biji dzarrah."
Seorang sahabat berkata kepada Rasulullah, "Sesungguhnya (bolehkan) aku merasa kagum jika pakaianku bagus dan sandalku bagus?" Rasululah SAW menjawab,
"Sesungguhnya Allah itu menyukai keindahan, akan tetapi kesombongan adalah orang yang menolak kebenaran dan meremehkan manusia ". Shahih: Ash-Shahihah (1626); Muslim
Sejumlah ulama menafsirkan hadits 'Tidak akan masuk surga orang yang dalam hatinya ada keimanan seberat biji dzarrah'. Mereka berkata, "Pengertiannya adalah, orang yang memiliki seberat biji dzarrah dari keimanan itu tidak akan kekal di dalam neraka".
Seperti itulah yang diriwayatkan dari Abu Sa'id Al Khudri, dari Nabi SAW. Beliau bersabda, "Akan keluar dari neraka orang yang dalam hatinya ada keimanan seberat biji zarah ". Lebih dari satu orang tabi'in yang menafsirkan ayat 'Ya Tuhan kami,
sesungguhnya barangsiapa yang Engkau masukkan ke dalam neraka, maka sungguh Engkau menghinakannya' (QS. Aali Imraan [3]: 192). Mereka berkata, "Orang yang engkau kekalkan di dalam neraka adalah orang yang engkau hinakan". Abu Isa hadits berkata, "Hadits hasan shahih gharib".
حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عِيسَى الْبَغْدَادِيُّ حَدَّثَنَا شَبَابَةُ بْنُ سَوَّارٍ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي ذِئْبٍ عَنْ الْقَاسِمِ بْنِ عَبَّاسٍ عَنْ نَافِعِ بْنِ جُبَيْرِ بْنِ مُطْعِمٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ تَقُولُونَ فِيَّ التِّيهُ وَقَدْ رَكِبْتُ الْحِمَارَ وَلَبِسْتُ الشَّمْلَةَ وَقَدْ حَلَبْتُ الشَّاةَ وَقَدْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ فَعَلَ هَذَا فَلَيْسَ فِيهِ مِنْ الْكِبْرِ شَيْءٌ
Ali bin Isa Al Baghdadi menceritakan kepada kami, Syababah bin Sawwar menceritakan kepada kami, Ibnu Abu Dzi'b menceritakan kepada kami, dari Qasim bin Abbas, dari Nafi' bin Jubair bin Muth'i, dari bapaknya, ia berkata,
"Kalian berkata bahwa dalam diriku ada kesombongan. Padahal aku telah menunggang keledai, mengenakan mantel, dan memerah susu kambing. Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, 'Barangsiapa yang melakukan ini, maka dalam dirinya tidak ada sedikitpun dari sifat sombong'. " Shahih sanad-nya.
Abu Isa hadits berkata, "Hadits ini adalah hasan shahih gharib".