Menahan Marah
حَدَّثَنَا عَبَّاسُ بْنُ مُحَمَّدٍ الدُّورِيُّ وَغَيْرُ وَاحِدٍ قَالُوا حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يَزِيدَ الْمُقْرِئُ حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ أَبِي أَيُّوبَ حَدَّثَنِي أَبُو مَرْحُومٍ عَبْدُ الرَّحِيمِ بْنُ مَيْمُونٍ عَنْ سَهْلِ بْنِ مُعَاذِ بْنِ أَنَسٍ الْجُهَنِيِّ عَنْ أَبِيهِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ كَظَمَ غَيْظًا وَهُوَ يَسْتَطِيعُ أَنْ يُنَفِّذَهُ دَعَاهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَى رُءُوسِ الْخَلَائِقِ حَتَّى يُخَيِّرَهُ فِي أَيِّ الْحُورِ شَاءَ
Abbas bin Muhammad Ad-Duri dan yang lainnya menceritkan kepada kami dan mereka berkata, Abdullah bin Yazid Al Muqri menceritkan kepada kami, Sa'id bin Abu Ayyub menceritkan kepada kami,
Abu Marhum Abdurrahim bin Maimun menceritkan kepadaku, dari Sahl bin Mu'adz bin Anas Al Juhani dari bapaknya, bahwa Nabi SAW bersabda, "Barangsiapa yang menahan marah sedang ia mampu untuk melampiaskannya,
maka Allah akan memanggilnya pada hari kiamat di hadapan para makhluk, sehingga Allah akan memilihkan untuknya bidadari mana yang ia inginkan ". Shahih: Ash-Shahihah (1750) Ia bekata, "Status hadits ini adalah hasan gharib ".