Mengubah Kemunkaran dengan Tangan, Lisan, Atau Hati

حَدَّثَنَا بُنْدَارٌ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ قَيْسِ بْنِ مُسْلِمٍ عَنْ طَارِقِ بْنِ شِهَابٍ قَالَ أَوَّلُ مَنْ قَدَّمَ الْخُطْبَةَ قَبْلَ الصَّلَاةِ مَرْوَانُ فَقَامَ رَجُلٌ فَقَالَ لِمَرْوَانَ خَالَفْتَ السُّنَّةَ فَقَالَ يَا فُلَانُ تُرِكَ مَا هُنَالِكَ فَقَالَ أَبُو سَعِيدٍ أَمَّا هَذَا فَقَدْ قَضَى مَا عَلَيْهِ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ رَأَى مُنْكَرًا فَلْيُنْكِرْهُ بِيَدِهِ وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ الْإِيمَانِ

Bundar menceritakan kepada kami, Abdurrahman bin Mahdi menceritakan kepada kami, Sufyan menceritakan kepada kami, dari Qais bin Muslim, dari Thariq bin Syihab, ia berkata,

"Orang yang pertama kali menjadikan khutbah sebelum shalat (id) adalah Marwan. Lalu ada seseorang yang berdiri dan berkata kepada Marwan, "Engkau telah menyalahi sunnah." Marwan berkata, "Wahai Fulan, biarkan saja." Abu Sa*id lalu berkata,

"Apa ini, ia telah melakukan apa yang memang seharusnya ia lakukan. Aku pernah mendengar Rasulullah bersabda, 'Siapa saja yang melihat suatu kemungkaran, maka hendaknya ia mengingkarinya dengan tangannya.

Jika tidak mampu maka dengan lisannya. Jika tidak mampu maka dengan hatinya, dan itu adalah selemah-lemahnya iman." Shahih: Ibnu Majah (1275); Muslim. Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hasan shahih".