Fitnah Dajjal
حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ حُجْرٍ أَخْبَرَنَا الْوَلِيدُ بْنُ مُسْلِمٍ وَعَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ يَزِيدَ بْنِ جَابِرٍ دَخَلَ حَدِيثُ أَحَدِهِمَا فِي حَدِيثِ الْآخَرِ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ يَزِيدَ بْنِ جَابِرٍ عَنْ يَحْيَى بْنِ جَابِرٍ الطَّائِيِّ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ أَبِيهِ جُبَيْرِ بْنِ نُفَيْرٍ عَنْ النَّوَّاسِ بْنِ سَمْعَانَ الْكِلَابِيِّ قَالَ ذَكَرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الدَّجَّالَ ذَاتَ غَدَاةٍ فَخَفَّضَ فِيهِ وَرَفَّعَ حَتَّى ظَنَنَّاهُ فِي طَائِفَةِ النَّخْلِ قَالَ فَانْصَرَفْنَا مِنْ عِنْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ رَجَعْنَا إِلَيْهِ فَعَرَفَ ذَلِكَ فِينَا فَقَالَ مَا شَأْنُكُمْ قَالَ قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ ذَكَرْتَ الدَّجَّالَ الْغَدَاةَ فَخَفَّضْتَ فِيهِ وَرَفَّعْتَ حَتَّى ظَنَنَّاهُ فِي طَائِفَةِ النَّخْلِ قَالَ غَيْرُ الدَّجَّالِ أَخْوَفُ لِي عَلَيْكُمْ إِنْ يَخْرُجْ وَأَنَا فِيكُمْ فَأَنَا حَجِيجُهُ دُونَكُمْ وَإِنْ يَخْرُجْ وَلَسْتُ فِيكُمْ فَامْرُؤٌ حَجِيجُ نَفْسِهِ وَاللَّهُ خَلِيفَتِي عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ إِنَّهُ شَابٌّ قَطَطٌ عَيْنُهُ طَافِئَةٌ شَبِيهٌ بِعَبْدِ الْعُزَّى بْنِ قَطَنٍ فَمَنْ رَآهُ مِنْكُمْ فَلْيَقْرَأْ فَوَاتِحَ سُورَةِ أَصْحَابِ الْكَهْفِ قَالَ يَخْرُجُ مَا بَيْنَ الشَّامِ وَالْعِرَاقِ فَعَاثَ يَمِينًا وَشِمَالًا يَا عِبَادَ اللَّهِ اثْبُتُوا قَالَ قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا لَبْثُهُ فِي الْأَرْضِ قَالَ أَرْبَعِينَ يَوْمًا يَوْمٌ كَسَنَةٍ وَيَوْمٌ كَشَهْرٍ وَيَوْمٌ كَجُمُعَةٍ وَسَائِرُ أَيَّامِهِ كَأَيَّامِكُمْ قَالَ قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ الْيَوْمَ الَّذِي كَالسَّنَةِ أَتَكْفِينَا فِيهِ صَلَاةُ يَوْمٍ قَالَ لَا وَلَكِنْ اقْدُرُوا لَهُ قَالَ قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ فَمَا سُرْعَتُهُ فِي الْأَرْضِ قَالَ كَالْغَيْثِ اسْتَدْبَرَتْهُ الرِّيحُ فَيَأْتِي الْقَوْمَ فَيَدْعُوهُمْ فَيُكَذِّبُونَهُ وَيَرُدُّونَ عَلَيْهِ قَوْلَهُ فَيَنْصَرِفُ عَنْهُمْ فَتَتْبَعُهُ أَمْوَالُهُمْ وَيُصْبِحُونَ لَيْسَ بِأَيْدِيهِمْ شَيْءٌ ثُمَّ يَأْتِي الْقَوْمَ فَيَدْعُوهُمْ فَيَسْتَجِيبُونَ لَهُ وَيُصَدِّقُونَهُ فَيَأْمُرُ السَّمَاءَ أَنْ تُمْطِرَ فَتُمْطِرَ وَيَأْمُرُ الْأَرْضَ أَنْ تُنْبِتَ فَتُنْبِتَ فَتَرُوحُ عَلَيْهِمْ سَارِحَتُهُمْ كَأَطْوَلِ مَا كَانَتْ ذُرًا وَأَمَدِّهِ خَوَاصِرَ وَأَدَرِّهِ ضُرُوعًا قَالَ ثُمَّ يَأْتِي الْخَرِبَةَ فَيَقُولُ لَهَا أَخْرِجِي كُنُوزَكِ فَيَنْصَرِفُ مِنْهَا فَيَتْبَعُهُ كَيَعَاسِيبِ النَّحْلِ ثُمَّ يَدْعُو رَجُلًا شَابًّا مُمْتَلِئًا شَبَابًا فَيَضْرِبُهُ بِالسَّيْفِ فَيَقْطَعُهُ جِزْلَتَيْنِ ثُمَّ يَدْعُوهُ فَيُقْبِلُ يَتَهَلَّلُ وَجْهُهُ يَضْحَكُ فَبَيْنَمَا هُوَ كَذَلِكَ إِذْ هَبَطَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ عَلَيْهِ السَّلَام بِشَرْقِيِّ دِمَشْقَ عِنْدَ الْمَنَارَةِ الْبَيْضَاءِ بَيْنَ مَهْرُودَتَيْنِ وَاضِعًا يَدَيْهِ عَلَى أَجْنِحَةِ مَلَكَيْنِ إِذَا طَأْطَأَ رَأْسَهُ قَطَرَ وَإِذَا رَفَعَهُ تَحَدَّرَ مِنْهُ جُمَّانٌ كَاللُّؤْلُؤِ قَالَ وَلَا يَجِدُ رِيحَ نَفْسِهِ يَعْنِي أَحَدًا إِلَّا مَاتَ وَرِيحُ نَفْسِهِ مُنْتَهَى بَصَرِهِ قَالَ فَيَطْلُبُهُ حَتَّى يُدْرِكَهُ بِبَابِ لُدٍّ فَيَقْتُلَهُ قَالَ فَيَلْبَثُ كَذَلِكَ مَا شَاءَ اللَّهُ قَالَ ثُمَّ يُوحِي اللَّهُ إِلَيْهِ أَنْ حَوِّزْ عِبَادِي إِلَى الطُّورِ فَإِنِّي قَدْ أَنْزَلْتُ عِبَادًا لِي لَا يَدَانِ لِأَحَدٍ بِقِتَالِهِمْ قَالَ وَيَبْعَثُ اللَّهُ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ وَهُمْ كَمَا قَالَ اللَّهُ { مِنْ كُلِّ حَدَبٍ يَنْسِلُونَ } قَالَ فَيَمُرُّ أَوَّلُهُمْ بِبُحَيْرَةِ الطَّبَرِيَّةِ فَيَشْرَبُ مَا فِيهَا ثُمَّ يَمُرُّ بِهَا آخِرُهُمْ فَيَقُولُ لَقَدْ كَانَ بِهَذِهِ مَرَّةً مَاءٌ ثُمَّ يَسِيرُونَ حَتَّى يَنْتَهُوا إِلَى جَبَلِ بَيْتِ مَقْدِسٍ فَيَقُولُونَ لَقَدْ قَتَلْنَا مَنْ فِي الْأَرْضِ فَهَلُمَّ فَلْنَقْتُلْ مَنْ فِي السَّمَاءِ فَيَرْمُونَ بِنُشَّابِهِمْ إِلَى السَّمَاءِ فَيَرُدُّ اللَّهُ عَلَيْهِمْ نُشَّابَهُمْ مُحْمَرًّا دَمًا وَيُحَاصَرُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ وَأَصْحَابُهُ حَتَّى يَكُونَ رَأْسُ الثَّوْرِ يَوْمَئِذٍ خَيْرًا لِأَحَدِهِمْ مِنْ مِائَةِ دِينَارٍ لِأَحَدِكُمْ الْيَوْمَ قَالَ فَيَرْغَبُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ إِلَى اللَّهِ وَأَصْحَابُهُ قَالَ فَيُرْسِلُ اللَّهُ إِلَيْهِمْ النَّغَفَ فِي رِقَابِهِمْ فَيُصْبِحُونَ فَرْسَى مَوْتَى كَمَوْتِ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ قَالَ وَيَهْبِطُ عِيسَى وَأَصْحَابُهُ فَلَا يَجِدُ مَوْضِعَ شِبْرٍ إِلَّا وَقَدْ مَلَأَتْهُ زَهَمَتُهُمْ وَنَتَنُهُمْ وَدِمَاؤُهُمْ قَالَ فَيَرْغَبُ عِيسَى إِلَى اللَّهِ وَأَصْحَابُهُ قَالَ فَيُرْسِلُ اللَّهُ عَلَيْهِمْ طَيْرًا كَأَعْنَاقِ الْبُخْتِ قَالَ فَتَحْمِلُهُمْ فَتَطْرَحُهُمْ بِالْمَهْبِلِ وَيَسْتَوْقِدُ الْمُسْلِمُونَ مِنْ قِسِيِّهِمْ وَنُشَّابِهِمْ وَجِعَابِهِمْ سَبْعَ سِنِينَ قَالَ وَيُرْسِلُ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مَطَرًا لَا يُكَنُّ مِنْهُ بَيْتُ وَبَرٍ وَلَا مَدَرٍ قَالَ فَيَغْسِلُ الْأَرْضَ فَيَتْرُكُهَا كَالزَّلَفَةِ قَالَ ثُمَّ يُقَالُ لِلْأَرْضِ أَخْرِجِي ثَمَرَتَكِ وَرُدِّي بَرَكَتَكِ فَيَوْمَئِذٍ تَأْكُلُ الْعِصَابَةُ مِنْ الرُّمَّانَةِ وَيَسْتَظِلُّونَ بِقَحْفِهَا وَيُبَارَكُ فِي الرِّسْلِ حَتَّى إِنَّ الْفِئَامَ مِنْ النَّاسِ لَيَكْتَفُونَ بِاللِّقْحَةِ مِنْ الْإِبِلِ وَإِنَّ الْقَبِيلَةَ لَيَكْتَفُونَ بِاللِّقْحَةِ مِنْ الْبَقَرِ وَإِنَّ الْفَخِذَ لَيَكْتَفُونَ بِاللِّقْحَةِ مِنْ الْغَنَمِ فَبَيْنَمَا هُمْ كَذَلِكَ إِذْ بَعَثَ اللَّهُ رِيحًا فَقَبَضَتْ رُوحَ كُلِّ مُؤْمِنٍ وَيَبْقَى سَائِرُ النَّاسِ يَتَهَارَجُونَ كَمَا تَتَهَارَجُ الْحُمُرُ فَعَلَيْهِمْ تَقُومُ السَّاعَةُ
Ali bin Hujr menceritakan kepada kami, Al Walid bin Muslim, Abdullah bin Abdurrahman bin Yazid bin Jabir mengabarkan kepada kami —hadits salah seorang dari mereka masuk (berbaur) dengan hadits yang lainnya—,
dari Abdurrahman bin Yazid bin Jabir, dari Yahya bin Jabir Ath-Tha'i, dari Abdurrahman bin Jubair, dari bapaknya, Jubair bin Nufair, dari An-Nawwas bin Sam'an Al Kilabi, ia berkata, "Suatu hari Rasulullah pernah menceritakan tentang Dajjal.
Beliau menundukkan dan mengangkat (pandangannya) hingga kami mengira ia (Dajjal) itu berada di sekitar pohon kurma. An-Nawwas melanjutkan, kami lalu pergi meninggalkan Rasulullah, kemudian kami kembali lagi kepadanya.
Beliau mengetahui rasa takut kami akan Dajjal. Beliau lalu bertanya, "Apa yang terjadi dengan kalian? Kami menjawab, "Wahai Rasulullah, engkau telah menceritakan tentang Dajjal pada pagi tadi,
lalu engkau menundukkan (pandangan) dan mengangkat kembali sehingga kami mengira Dajjal itu sedang berada di sekitar pohon kurma". Beliau bersabda, "Selain Dajjal ada hal lain yang lebih aku takuti terhadap diri kalian.
Jika Dajjal itu muncul ketika aku masih berada bersama kalian, maka aku dapat menjadi hujjah (penentang dengan argumentasi dan tanda-tanda kekuasaan) untuk kalian. Jika dia muncul ketika aku tidak lagi bersama kalian, maka masing-masing orang menjadi hujjah bagi dirinya sendiri.
Allah adalah penggantiku bagi setiap muslim. Dajjal adalah sosok pemuda yang rambutnya keriting, matanya menonjol menyerupai Abdul Uzza bin Qaththan. Siapa saja di antara kalian yang melihatnya, maka bacalah permulaan surah Al Kahfi".
Beliau melanjutkan, "Ia muncul di antara kota Syam dan Irak. Dia merusak bagian kiri dan kanan fkota itu). Wahai hamba-hamba Allah, tenanglah!" Kami bertanya, "Wahai Rasulullah. berapa lama ia akan tinggal di bumi?" Beliau menjawab, "Empatpuluh hari.
Namun, satu hari lamanya seperti satu tahun, sehari seperti satu bulan. sehari seperti satu minggu dan seluruh hari-hari (Dajjal) seperti seluruh hari (yang kalian jalani) ". Kami bertanya,
"Wahai Rasulullah, bagaimana menurutmu satu hari yang seperti satu tahun itu, apakah kami cukup melakukan shalat satu hari saja?" Beliau menjawab, "Tidak, perkirakanlah oleh kalian sendiri!" Kami kembali bertanya,
"Wahai Rasulullah, bagaimana kecepatannya (Dajjal) di bumi ini?" Beliau menjawab, "Seperti kecepatan awan (hujan) yang diikuti oleh angin dari belakangnya. Dia mendatangi suatu kaum dan mengajak mereka,
namun kaum itu mendustakannya (Dajjal) dan tidak menjawab seruannya hingga ia pergi dari mereka. Namun, harta mereka mengikutinya hingga mereka tidak memiliki apapun. Ia lalu mendatangi kaum yang lain dan mengajak mereka.
Kaum itu lalu menyambut ajakannya dan membenarkannya. Ia lalu memerintahkan langit untuk menurunkan hujan, dan hujan pun turun. Dia memerintahkan bumi untuk menumbuhkan (tanaman), dan tanaman pun tumbuh.
Kemudian, binatang ternak mereka kembali kepada mereka dalam keadaan tinggi (tubuhnya) seperti puncak, lambungnya lebar (karena kenyang), dan mengeluarkan air susu yang sangat deras." Beliau melanjutkan,
"Ia lalu mendatangi tanah yang telah hancur dan berkata kepada tanah itu, "Keluarkanlah perbendaharaanmu! Ia lalu pergi, diikuti oleh pemimpin lebah. Dia lalu menyeru (memanggil) seorang pemuda yang gemuk.
Pemuda itu ditebasnya dengan pedang hingga tubuhnya terbelah dua, ia lalu dipanggil kembali, pemuda (yang telah ditebas itu) menyambut panggilan itu dengan menunjukkan wajah berseri seraya tertawa.
Pada saat seperti itu, turunlah Nabi Isa bin Maryam dari arah timur kota Damaskus, tepatnya pada menara putih dengan mengenakan dua Mahrudah (kain yang di celup dengan Zafaran). Nabi Isa meletakkan kedua tangannya pada sayap dua malaikat.
Ketika ia menganggukkan kepalanya, maka jatuhlah —butiran mutiara—. Jika ia mengangkat kepalanya jatuhlah butiran seperti mutiara". Beliau melanjutkan, "Tidaklah —seseorang (orang kafir)— menghirup bau nafasnya melainkan dia akan mati.
Bau nafasnya memiliki jarak sejauh pandangan matanya. " Rasulullah melanjutkan. "Nabi Isa lalu mencari Dajjal dan mendapatkannya berada di depan pintu Ludd (daerah Baitul Maqdis) kemudian ia membunuhnya." Beliau melanjutkan,
"Nabi Isa tetap seperti itu hingga Allah menghendaki (yang lain)". Beliau melanjutkan, "Allah lalu mewahyukan (memerintahkan) Isa, Singkirkan (ungsikan) hamba-hamba-Ku menuju gunung Thursina.
Aku telah menempatkan hamba-hamba-Ku di sautu tempat yang tidak ada seorang pun dapat membunuh mereka." Beliau melanjutkan, "Allah lalu membangkitkan Ya'juj dan Ma'juj. Mereka seperti yang difirmankan Allah, 'Mereka dari setiap tanah yang tinggi, berjalan dengan cepat'.
" Beliau melanjutkan, "Rombongan pertama mereka melewati laut kecil Ath-Thabariyyah dan meminum air yang ada di dalamnya. Rombongan terakhir pun melewati tempat itu dan berkata, 'Sungguh di tempat ini pernah ada air".
Mereka lalu melanjutkan perjalanan hingga sampai di puncak (gunung) Baitul Maqdis. Mereka berkata, 'Sungguh kami telah membunuh orangyang ada di bumi. Oleh karena itu, mari kita sekarang membunuh orang yang ada di langit.'
Mereka lalu melemparkan panah-panah ke arah langit. Allahpun mengembalikan panah-panah itu kepada mereka dalam keadaan berwarna merah darah. Isa bin Maryam dan sahabat-sahabatnya pada hari itu dikepung hingga pada hari itu kepala sapi lebih baik bagi mereka
daripada uang seratus dinar bagi kalian sekarang ini." Beliau melanjutkan, "Isa bin Maryam dan sahabat-sahabatnyapun berdoa kepada Allah untuk membinasakan mereka". Beliau melanjutkan, "Allah lalu mengirimkan kepada mereka (Yajuj dan Majuj) ulat di leher-leher mereka.
Di pagi harinya mereka menjadi mangsa binatang buas. Mereka mati seperti matinya satu orang saja." Beliau melanjutkan, "Isa dan sahabat-sahabatnya itu kemudian turun.
Namun, ia tidak mendapatkan satu jengkal tanah pun melainkan tanah itu dipenuhi oleh lemak, bau busuk. dan darah mereka (Yajuj dan Majuj). " Beliau melanjutkan, "Isa dan sahabat-sahabatnyapun berdoa kepada Allah. "
Beliau melanjutkan. "Allah lalu mengirimkan kepada mereka burung-burungyang lehernya seperti leher unta. Burung-burung itu membawa mayat mereka dan melemparkannya ke tebing. Kaum muslimin sendiri menyalakan api dengan menggunakan anak panah, panah,
dan tempat panah mereka selama tujuh tahun". Beliau melanjutkan, "Allah lalu menurunkan hujan kepada mereka yang tidak membuat rumah yang terbuat dari bulu (rumah kotaj maupun yang terbuat dari tanah keras (rumah badui) hancur."
Beliau melanjutkan, "Lalu hujan itu mencuci bumi dan membiarkannya seperti cermin (yang licin)." Beliau melanjutkan, "Lalu, dikatakan kepada bumi, 'Keluarkanlah buah-buahanmu dan kembalikanlah keberkahanmu."
Pada hari itu satu rombongan orang memakan buah delima dan bernaung dengan kulitnya. Lalu, Allah memberikan berkah pada susu, sehingga rombongan yang banyak itu cukup dengan seekor unta yang baru melahirkan.
Sesungguhnya satu kabilah cukup dengan air susu sdpi yang baru melahirkan, dan satu keluarga cukup dengan satu kambing yang baru melahirkan. Pada saat mereka dalam keadaan seperti itu tiba-tiba Allah mengirimkan angin, lalu mencabut ruh setiap mukmin,
hingga yang tersisa adalah orang yang tidak beriman. Mereka bersetubuh dengan terang-terangan, sebagaimana keledai bersetubuh dengan terang-terangan. Pada merekalah hari kiamat datang". Shahih: Ash-Shahihah (481) Takhrij Fadhail Asy-Syam (25); Muslim.
Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hasan shahih gharib". Kami tidak mengetahui hadits ini selain dari hadits Abdurrahman bin Yazid bin Jabir.