Menceritakan Mimpi

حَدَّثَنَا مَحْمُودُ بْنُ غَيْلَانَ حَدَّثَنَا أَبُو دَاوُدَ قَالَ أَنْبَأَنَا شُعْبَةُ قَالَ أَخْبَرَنِي يَعْلَى بْنُ عَطَاءٍ قَال سَمِعْتُ وَكِيعَ بْنَ عُدُسٍ عَنْ أَبِي رَزِينٍ الْعُقَيْلِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رُؤْيَا الْمُؤْمِنِ جُزْءٌ مِنْ أَرْبَعِينَ جُزْءًا مِنْ النُّبُوَّةِ وَهِيَ عَلَى رِجْلِ طَائِرٍ مَا لَمْ يَتَحَدَّثْ بِهَا فَإِذَا تَحَدَّثَ بِهَا سَقَطَتْ قَالَ وَأَحْسَبُهُ قَالَ وَلَا يُحَدِّثُ بِهَا إِلَّا لَبِيبًا أَوْ حَبِيبًا

Mahmud bin Ghailan menceritakan kepada kami, Abu Daud menceritakan kepada kami, Syu'bah memberitahukan kepada kami, dia berkata, Ya'la bin Atha' mengabarkan kepadaku.

Ia berkata, aku mendengar Waki" bin Udus, dari Abu Razin Al Uqaili, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Mimpi seorang mukmin adalah bagian dari empat puluh bagian kenabian.

Mimpi itu berada di atas kaki sesuatu yang terbang (burungj selama ia tidak menceritakan (mimpi) itu. Jika ia menceritakannya maka gugurlah ia —ia berkata, aku kira beliau mengatakan—.

Janganlah menceritakannya kecuali kepada orang yang cerdik (cerdas) atau kepada orang yang dicintai". Shahih: Ash-Shahihah (120) dan Al Misykah (4622 - Tahqiq kedua).