Bagian Bab Sebelumnya
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ أَبِي خَالِدٍ حَدَّثَنَا قَيْسُ بْنُ أَبِي حَازِمٍ قَال سَمِعْتُ مُسْتَوْرِدًا أَخَا بَنِي فِهْرٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا الدُّنْيَا فِي الْآخِرَةِ إِلَّا مِثْلُ مَا يَجْعَلُ أَحَدُكُمْ إِصْبَعَهُ فِي الْيَمِّ فَلْيَنْظُرْ بِمَاذَا يَرْجِعُ
Muhammad bin Basysyar menceritakan kepada kami, Yahya bin Sa'id menceritakan kepada kami. Ismail bin Abu Khalid menceritakan kepada kami, Qais bin Abu Hazim menceritakan kepada kami,
dia berkata, aku mendengar Mustaurid —saudara bani Fihr—. berkata, aku pernah mendengar Rasulullah bersabda, "Tidaklah dunia ini dibandingkan dengan akhirat melainkan seperti ketika salah seorang di antara kalian memasukkan jarinya ke dalam lautan.
Maka, hendaklah ia memperhatikan apa (berapa banyak air) yang ikut menempel di jari tangan tersebut? ". Shahih: Ibnu Majah (4108); Muslim.
Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hasan shahih". Ismail bin Abu Khalid memiliki julukan Abu Abdullah. Ayah Qais bin Abu Hazim nama aslinya adalah Abd bin Auf. Dia termasuk golongan sahabat.