Mengambil Harta
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيِّ عَنْ أَبِي الْوَلِيدِ قَال سَمِعْتُ خَوْلَةَ بِنْتَ قَيْسٍ وَكَانَتْ تَحْتَ حَمْزَةَ بْنِ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ تَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ هَذَا الْمَالَ خَضِرَةٌ حُلْوَةٌ مَنْ أَصَابَهُ بِحَقِّهِ بُورِكَ لَهُ فِيهِ وَرُبَّ مُتَخَوِّضٍ فِيمَا شَاءَتْ بِهِ نَفْسُهُ مِنْ مَالِ اللَّهِ وَرَسُولِهِ لَيْسَ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِلَّا النَّارُ
Qutaibah menceritakan kepada kami, Al-Laits menceritakan kepada kami, dari Sa'id Al Maqburi dari Abu Al Walid, ia berkata, aku mendengar Khaulah binti Qais —dia berada di bawah tanggungjawab Hamzah bin Abdul Muthalib— mengatakan.
"Saya pernah mendengar Rasulullah bersabda, 'Sesungguhnya harta ini adalah indah dan manis. Siapa sqja yang mendapatkannya dengan cara yang hak, maka ia akan diberkati dengan hartanya itu.
Banyak sekali orangyang mengejar harta benda Allah dan Rasul-Nya dengan menuruti kehendak nafsunya. Maka orang seperti ini tidak ada bagian baginya pada hari kiamat nanti kecuali api neraka'. " Shahih: Ash-Shahihah (1592) Al Misykah (4017-Tahqiq kedua).
Abu Isa berkata, "'Hadits ini adalah hasan shahih, Abu Al Walid nama aslinya adalah Ubaid Sanutha.