Sabar dalam Menghadapi Musibah
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ يَزِيدَ بْنِ أَبِي حَبِيبٍ عَنْ سَعْدِ بْنِ سِنَانٍ عَنْ أَنَسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِعَبْدِهِ الْخَيْرَ عَجَّلَ لَهُ الْعُقُوبَةَ فِي الدُّنْيَا وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِعَبْدِهِ الشَّرَّ أَمْسَكَ عَنْهُ بِذَنْبِهِ حَتَّى يُوَافِيَ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Qutaibah menceritakan kepada kami, Al-Laits menceritakan kepada kami, dari Yazid bin Abu Habib, dari Sa'ad bin Sinan, dari Anas, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda,
"Jika Allah menghendahi kebaikan pada hamba-Nya, maka Dia akan menyegerakan siksa kepadanya di dunia. Dan, jika Allah menghendaki keburukan bagi hamba-Nya,
maka Dia akan menahan (menangguhkan) siksaan itu hingga Allah melakukannya pada hari kiamat kelak". Hasan shahih: Ash-Shahihah (1220) Al Misykah (1565).
Dengan sanad seperti ini, dari Rasulullah, beliau bersabda, "Sesungguhnya besarnya pahala —itu sesuai— dengan besarnya cobaan. Sesungguhnya jika Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan memberikan cobaan kepada mereka.
Siapa yang ridha (terhadap cobaan itu), maka baginya keridhaan dari-Nya. Siapa yang murka (terhadap cobaan itu), maka baginya kemurkaan dari-Nya ". Hasan: Ibnu Majah (4031).
Abu Isa berkata, "Hadits ini hasan gharib dari jalur periwayatan seperti ini".
حَدَّثَنَا مَحْمُودُ بْنُ غَيْلَانَ حَدَّثَنَا أَبُو دَاوُدَ أَخْبَرَنَا شُعْبَةُ عَنْ الْأَعْمَشِ قَال سَمِعْتُ أَبَا وَائِلٍ يَقُولُ قَالَتْ عَائِشَةُ مَا رَأَيْتُ الْوَجَعَ عَلَى أَحَدٍ أَشَدَّ مِنْهُ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Mahmud bin Ghailan menceritakan kepada kami, Abu Daud menceritakan kepada kami, Syu'bah mengabarkan kepada kami, dari Al A'masy, ia berkata:
Aku mendengar Abu Wa'il berkata: Aisyah pernah berkata, "Aku tidak pernah melihat rasa sakit yang lebih berat daripada rasa sakit yang dirasakan oleh Rasulullah". Shahih: Ibnu Majah (1622), Muttafaq alaih. Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hasan shahih".
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ عَاصِمِ بْنِ بَهْدَلَةَ عَنْ مُصْعَبِ بْنِ سَعْدٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ النَّاسِ أَشَدُّ بَلَاءً قَالَ الْأَنْبِيَاءُ ثُمَّ الْأَمْثَلُ فَالْأَمْثَلُ فَيُبْتَلَى الرَّجُلُ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ فَإِنْ كَانَ دِينُهُ صُلْبًا اشْتَدَّ بَلَاؤُهُ وَإِنْ كَانَ فِي دِينِهِ رِقَّةٌ ابْتُلِيَ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ فَمَا يَبْرَحُ الْبَلَاءُ بِالْعَبْدِ حَتَّى يَتْرُكَهُ يَمْشِي عَلَى الْأَرْضِ مَا عَلَيْهِ خَطِيئَةٌ
Qutaibah menceritakan kepada kami, Hammad bin Zaid menceritakan kepada kami, dari Ashim bin Bahdalah, dari Mush'ab bin Sa'ad, dari bapaknya, ia berkata, Aku berkata,
"Wahai Rasulullah, siapa manusia yang cobaannya paling besar?" Beliau menjawab, "Para nabi. kemudian orang yang setara dan yang setara dengan mereka. Seseorang itu diuji sesuai dengan tingkat keagamaannya (keimanannya).
Jika agamanya (keimanannya) kuat, maka cobaan pun makin berat. Jika agamanya (keimanannya) tipis, maka ia akan diuji berdasarkan tingkat agamanya (keimanannya) itu. Bencana (musibah) itu tidak akan terlepas dari seorang hamba,
hingga ia meninggalkan hamba itu berjalan di muka bumi ini tanpa ada kesalahan (dosa) ". Hasan shahih: Ibnu Majah (4023). Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hasan shahih". Pada bab ini terdapat riwayat lain dari Abu Hurairah dan saudara perempuan Hudzaifah bin Al Yaman.
Bahwasanya Rasulullah pernah ditanya, "Siapakah orang yang mendapatkan cobaan yang paling berat?" Beliau menjawab, "Para nabi, orang yang sepertinya, kemudian orang yang sepertinya ".
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الْأَعْلَى حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ زُرَيْعٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرٍو عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا يَزَالُ الْبَلَاءُ بِالْمُؤْمِنِ وَالْمُؤْمِنَةِ فِي نَفْسِهِ وَوَلَدِهِ وَمَالِهِ حَتَّى يَلْقَى اللَّهَ وَمَا عَلَيْهِ خَطِيئَةٌ
Muhammad bin Abdul A'la menceritakan kepada kami, Yazid bin Zurai' menceritakan kepada kami, dari Muhammad bin Amr, dari Abu Salamah, dari Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda,
"Bencana akan terus menimpa seorang mukmin laki-laki dan perempuan, —baik menimpa— pada jiwa, anak, atau hartanya, hingga ia bertemu Allah tanpa memiliki kesalahan ". Hasan shahih: Ash-Shahihah (2280). Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hasan shahih".