Hisab (Perhitungan) dan Qishash

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ مُحَمَّدٍ عَنْ الْعَلَاءِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَتَدْرُونَ مَا الْمُفْلِسُ قَالُوا الْمُفْلِسُ فِينَا يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ لَا دِرْهَمَ لَهُ وَلَا مَتَاعَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمُفْلِسُ مِنْ أُمَّتِي مَنْ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلَاتِهِ وَصِيَامِهِ وَزَكَاتِهِ وَيَأْتِي قَدْ شَتَمَ هَذَا وَقَذَفَ هَذَا وَأَكَلَ مَالَ هَذَا وَسَفَكَ دَمَ هَذَا وَضَرَبَ هَذَا فَيَقْعُدُ فَيَقْتَصُّ هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْتَصَّ مَا عَلَيْهِ مِنْ الْخَطَايَا أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِي النَّارِ

Qutaibah menceritakan kepada kami. Abdul Aziz bin Muhammad menceritakan kepada kami, dari Al Ala' bin Abdurrahman, dari bapaknya, dari Abu Hurairah. Rasulullah SAW bersabda.

"Tahukah kalian siapakah orang yang pailit (bangkrut) itu?" Para sahabat menjawab. "'Orang yang bangkrut di antara kami adalah orang yang tidak memiliki dirham (harta) dan barang-barang,

wahai Rasulullah". Rasulullah bersabda, "Orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang pada hari kiamat nanti datang bersama —pahala— shalatnya, puasanya, zakatnya, dan ia juga datang dengan —dosa— perbuatannya yang pernah menghina (mengutuk) ini,

menuduh zina ini, memakan harta ini (dengan cara tidak halal), membunuh ini, dan memukul ini. Orang itu lalu duduk. Maka yang ini mengurangi dari kebaikannya dan yang ini —mengurangi— dari kebaikannya.

Jika kebaikannya telah habis sebelum kesalahannya tertebus, maka kesalahan orang-orang tersebut diambil dan dilimpahkan kepadanya. Kemudian, dia dilemparkan ke dalam api neraka ". Shahih: Ash-Shahihah (845) AhkamAl Janaizi (4), Muslim. Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hasan shahih."

حَدَّثَنَا هَنَّادٌ وَنَصْرُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْكُوفِيُّ قَالَا حَدَّثَنَا الْمُحَارِبِيُّ عَنْ أَبِي خَالِدٍ يَزِيدَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ زَيْدِ بْنِ أَبِي أُنَيْسَةَ عَنْ سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيِّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَحِمَ اللَّهُ عَبْدًا كَانَتْ لِأَخِيهِ عِنْدَهُ مَظْلَمَةٌ فِي عِرْضٍ أَوْ مَالٍ فَجَاءَهُ فَاسْتَحَلَّهُ قَبْلَ أَنْ يُؤْخَذَ وَلَيْسَ ثَمَّ دِينَارٌ وَلَا دِرْهَمٌ فَإِنْ كَانَتْ لَهُ حَسَنَاتٌ أُخِذَ مِنْ حَسَنَاتِهِ وَإِنْ لَمْ تَكُنْ لَهُ حَسَنَاتٌ حَمَّلُوا عَلَيْهِ مِنْ سَيِّئَاتِهِمْ

Hannad dan Nashr bin Abdurrahman Al Kufi menceritakan kepada kami. Mereka berkata: Al Muharibi menceritakan kepada kami, dari Abu Khalid Yazid bin Abdurrahman, dari Zaid bin Abu Unaisah, dari Sa'id Al Maqburi,

dari Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda, "Allah merahmati seorang hamba yang terzhalimi kehormatan (harga diri) dan hartanya oleh saudaranya sendiri. Ia pun datang lalu meminta maaf sebelum nyawanya dicabut.

Bukan dinar atau dirham —yang dapat menghapus dosanya—. Jika ia memiliki kebaikan, maka diambil dari kebaikannya. Jika ia tidak memiliki kebaikan, maka keburukan-keburukan mereka dibebankan kepadanya ". Shahih: Ash-Shahihah (3265).

Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hasan shahih gharib, dari hadits Said Al Maqburi". Malik bin Anas meriwayatkannya dari Sa'id Al Maqburi, dari Abu Hurairah, dari Rasulullah ... seperti hadits tersebut.

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ مُحَمَّدٍ عَنْ الْعَلَاءِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَتُؤَدُّنَّ الْحُقُوقَ إِلَى أَهْلِهَا حَتَّى يُقَادَ لِلشَّاةِ الْجَلْحَاءِ مِنْ الشَّاةِ الْقَرْنَاءِ

Qutaibah menceritakan kepada kami, Abdul Aziz bin Muhammad menceritakan kepada kami, dari Al Ala bin Abdurrahman, dari bapaknya, dari Abu Hurairah. Rasulullah SAW bersabda,

"Sungguh, hak-hak akan dikembalikan kepadayang berhak —mendapatkan nya—, hingga kambing yang tidak bertanduk dibebaskan dari aniaya kambingyang bertanduk ". Shahih: Ash-Shahihah (1588).

Pada bab ini terdapat riwayat lain dari Abu Dzar dan Abdullah bin Unais. Abu Isa berkata, "Hadits Abu Hurairah adalah hasan shahih".

حَدَّثَنَا سُوَيْدُ بْنُ نَصْرٍ أَخْبَرَنَا ابْنُ الْمُبَارَكِ أَخْبَرَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ يَزِيدَ بْنِ جَابِرٍ حَدَّثَنِي سُلَيْمُ بْنُ عَامِرٍ حَدَّثَنَا الْمِقْدَادُ صَاحِبُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِذَا كَانَ يَوْمُ الْقِيَامَةِ أُدْنِيَتْ الشَّمْسُ مِنْ الْعِبَادِ حَتَّى تَكُونَ قِيدَ مِيلٍ أَوْ اثْنَيْنِ قَالَ سُلَيْمٌ لَا أَدْرِي أَيَّ الْمِيلَيْنِ عَنَى أَمَسَافَةُ الْأَرْضِ أَمْ الْمِيلُ الَّذِي تُكْتَحَلُ بِهِ الْعَيْنُ قَالَ فَتَصْهَرُهُمْ الشَّمْسُ فَيَكُونُونَ فِي الْعَرَقِ بِقَدْرِ أَعْمَالِهِمْ فَمِنْهُمْ مَنْ يَأْخُذُهُ إِلَى عَقِبَيْهِ وَمِنْهُمْ مَنْ يَأْخُذُهُ إِلَى رُكْبَتَيْهِ وَمِنْهُمْ مَنْ يَأْخُذُهُ إِلَى حِقْوَيْهِ وَمِنْهُمْ مَنْ يُلْجِمُهُ إِلْجَامًا فَرَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُشِيرُ بِيَدِهِ إِلَى فِيهِ أَيْ يُلْجِمُهُ إِلْجَامًا

Suwaid bin Nashr menceritakan kepada kami, Ibnu Al Mubarak mengabarkan kepada kami, Abdurrahman bin Yazid bin Jabir mengabarkan kepada kami, Sulaim bin Amir menceritakan kepadaku,

Al Miqdad —sahabat Rasulullah— menceritakan kepada kami, ia berkata, "Aku pernah mendengar Rasulullah bersabda, 'Jika tiba hari kiamat, matahari akan didekatkan kepada hamba-hamba Allah hingga hanya berjarak satu atu dua mil'',

Suiaim berkata, 'Aku tidak tahu pasti ukuran mil seperti apa yang dimaksud. Apakah jarak bumi atau ukuran mil yang digunakan sebagai celak untuk mata?' ia berkata, 'Matahari pun memanasi mereka.

Mereka mencucurkan keringat (yang banyaknya) sesuai dengan amal perbuatan mereka sendiri. Di antara mereka ada yang keringatnya hingga bagian tumit kakinya.

Di antara mereka ada yang keringatnya hingga bagian lututnya. Di antara mereka ada yang keringatnya sampai pada bagian perutnya. Di antara mereka ada yang sampai mulutnya (sehingga tidak dapat bicara) '.

Aku melihat Rasulullah menunjuk dengan tangannya ke arah mulutnya". Shahih'. Ash-Shahihah (1382); Muslim. Abu Isa berkata, "Pada bab ini terdapat riwayat lain dari Abu SaMd dan Ibnu Umar".

حَدَّثَنَا أَبُو زَكَرِيَّا يَحْيَى بْنُ دُرُسْتَ الْبَصْرِيُّ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ حَمَّادٌ وَهُوَ عِنْدَنَا مَرْفُوعٌ { يَوْمَ يَقُومُ النَّاسُ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ } قَالَ يَقُومُونَ فِي الرَّشْحِ إِلَى أَنْصَافِ آذَانِهِمْ

Abu Zakaria Yahya bin Durusta AI Bashri menceritakan kepada kami, Hammad bin Zaid menceritakan kepada kami, dari Ayyub, dari Nafl', dari Ibnu Umar. Hammad berkata —ia bagi kami adalah marfu'. —Allah berfirman—,

"Hari di mana manusia berdiri menghadap Tuhan alam semesta." Rasulullah bersabda, "Mereka berdiri di atas keringat mereka yang tingginya sampai pada bagian tengah telinga mereka ". Shahih: Ibnu Majah (4278); Muttafaq alaih.

Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hasan shahih". Hannad menceritakan kepada kami, Isa bin Yunus menceritakan kepada kami, dari Ibnu 'Aun, dari Nafi', dari Ibnu Umar, dari Rasulullah ... seperti hadits di atas.