Orang Yang Wafat dengan Bersyahadat
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ ابْنِ عَجْلَانَ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ يَحْيَى بْنِ حَبَّانَ عَنْ ابْنِ مُحَيْرِيزٍ عَنْ الصُّنَابِحِيِّ عَنْ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ أَنَّهُ قَالَ دَخَلْتُ عَلَيْهِ وَهُوَ فِي الْمَوْتِ فَبَكَيْتُ فَقَالَ مَهْلًا لِمَ تَبْكِي فَوَاللَّهِ لَئِنْ اسْتُشْهِدْتُ لَأَشْهَدَنَّ لَكَ وَلَئِنْ شُفِّعْتُ لَأَشْفَعَنَّ لَكَ وَلَئِنْ اسْتَطَعْتُ لَأَنْفَعَنَّكَ ثُمَّ قَالَ وَاللَّهِ مَا مِنْ حَدِيثٍ سَمِعْتُهُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَكُمْ فِيهِ خَيْرٌ إِلَّا حَدَّثْتُكُمُوهُ إِلَّا حَدِيثًا وَاحِدًا وَسَوْفَ أُحَدِّثُكُمُوهُ الْيَوْمَ وَقَدْ أُحِيطَ بِنَفْسِي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ شَهِدَ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ النَّارَ
Qutaibah menceritakan kepada kami, Al-Laits menceritakan kepada kami, dari Ibnu Ajlan. dari Muhammad bin Yahya bin Habban, dari Ibnu Muhairiz, dari Ash-Shunabihi, dari Ubadah bin Ash-Shamit.
Ia berkata, "Aku masuk ke dalam rumahnya sedangkan ia sedang menghadapi sakaratul maut. Aku pun menangis." Ia berkata, "Santailah, mengapa kamu menangis'? Demi Allah, jika aku diminta untuk bersaksi,
maka aku akan bersaksi untukmu. Jika aku diminta untuk meminta syafa'at, maka aku akan memberikan syafa'at untukmu. Jika aku mampu, maka aku akan memberi manfaat kepadamu."
Dia melanjutkan, "Demi Allah, tidak ada hadits yang pernah aku dengar dari Rasulullah yang di dalamnya terdapat kebaikan bagi kalian melainkan aku ceritakan kepada kalian, kecuali satu hadits.
Aku akan menceritakan hadits itu kepada kalian pada hari ini. Kematian telah mengelilingi diriku. Aku pernah mendengar Rasulullah bersabda, 'Siapa saja yang bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, maka haram baginya api neraka.'" Hasan: Muslim (1/43).
Pada bab ini terdapat riwayat lain dari Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali, Thalhah, Jabir, Ibnu Umar, dan Zaid bin Khalid. Ia berkata: Aku mendengar Ibnu Abu Umar berkata: Aku mendengar Ibnu Uyainah berkata,
"Muhammad bin Ajlan adalah orang yang tsiqah dan dapat dipercaya dalam haditsnya." Abu Isa berkata, "Hadits ini hasan shahih gharib dari jalur periwayatan ini." Ash-Shunabihi adalah Abdurrahman bin Usailah Abu Abdillah.
Telah diriwayatkan dari Az-Zuhri, ia pernah ditanya tentang sabda Rasulullah "Siapa saja yang mengucapkan 'tiada Tuhan selain Allah' maka ia masuk surga". Ia berkata, "Hadits ini turun di awal-awal ajaran Islam,
yaitu sebelum turunnya kewajiban-kewajiban, perintah dan larangan." Abu Isa berkata. "Menurut sebagian ulama bahwa mti hadits ini adalah bahwa ahli tauhid (yang masih mempertahankar. Islamnya) akan masuk surga.
Meski mereka disiksa di neraka karena dosa mereka, namun mereka tidak akan kekal berada di neraka. Telah diriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud, Abu Dzarr, Imran bin Hushain, Jabir bin Abdullah, Ibnu Abbas,
Abu Sa'id Al Khudri, dan Anas bin Malik, dari Rasulullah. Beliau bersabda, "Ahli tauhid akan keluar dari neraka dan mereka akan masuk surga. " Demikianlah, diriwayatkan dari Sa'id bin Jubair dan lebih dari satu orang tabi'in dalam menafsirkan firman Allah,
"Orang-orang yang kafir itu seringkali (nanti di akhirat) menginginkan, kiranya mereka dahulu (di dunia) menjadi orang-orang muslim, " (Qs. Al Hijr [15]: 2), mereka mengatakan,
"Jika ahli tauhid dikeluarkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka orang-orang kafir berharap seandainya saja mereka dahulu termasuk kaum muslimin.
حَدَّثَنَا سُوَيْدُ بْنُ نَصْرٍ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ عَنْ لَيْثِ بْنِ سَعْدٍ حَدَّثَنِي عَامِرُ بْنُ يَحْيَى عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْمَعَافِرِيِّ ثُمَّ الْحُبُلِيِّ قَال سَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ سَيُخَلِّصُ رَجُلًا مِنْ أُمَّتِي عَلَى رُءُوسِ الْخَلَائِقِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَيَنْشُرُ عَلَيْهِ تِسْعَةً وَتِسْعِينَ سِجِلًّا كُلُّ سِجِلٍّ مِثْلُ مَدِّ الْبَصَرِ ثُمَّ يَقُولُ أَتُنْكِرُ مِنْ هَذَا شَيْئًا أَظَلَمَكَ كَتَبَتِي الْحَافِظُونَ فَيَقُولُ لَا يَا رَبِّ فَيَقُولُ أَفَلَكَ عُذْرٌ فَيَقُولُ لَا يَا رَبِّ فَيَقُولُ بَلَى إِنَّ لَكَ عِنْدَنَا حَسَنَةً فَإِنَّهُ لَا ظُلْمَ عَلَيْكَ الْيَوْمَ فَتَخْرُجُ بِطَاقَةٌ فِيهَا أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ فَيَقُولُ احْضُرْ وَزْنَكَ فَيَقُولُ يَا رَبِّ مَا هَذِهِ الْبِطَاقَةُ مَعَ هَذِهِ السِّجِلَّاتِ فَقَالَ إِنَّكَ لَا تُظْلَمُ قَالَ فَتُوضَعُ السِّجِلَّاتُ فِي كَفَّةٍ وَالْبِطَاقَةُ فِي كَفَّةٍ فَطَاشَتْ السِّجِلَّاتُ وَثَقُلَتْ الْبِطَاقَةُ فَلَا يَثْقُلُ مَعَ اسْمِ اللَّهِ شَيْءٌ
Suwaid bin Nashr menceritakan kepada kami, Abdullah mengabarkan kepada kami, dari Laits bin Sa'ad. Amir bin Yahya menceritakan kepadaku, dari Abu Abdurrahman Al Ma'afiri —kemudian Al Hubuli—,
ia berkata: Aku mendengar Abdullah bin Al Ash berkata: Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah akan melepaskan seseorang dari umatku di hadapan para makhluk di hari Kiamat. Lalu Allah akan menyebarkan (memperlihatkani kepadanya tujuh puluh tujuh catatan (amal perbuatannya).
Satu catatan panjangnya seperti panjangnya jarak mata memandang. " Lalu Allah bertanya, "Apakah kamu mengingkari sesuatu dari catatan ini? Apakah para penulis-Ku yang mencatat amal perbuatan manusia telah menzhalimimu?" Orang itu menjawab.
"Tidak, wahai Tuhanku. " Allah kembali bertanya, "Apakah kamu memiliki alasan?" Ia menjawab, "Tidak, wahai Tuhan." Allah berfirman, "Tentu, bagimu kebaihan di sisi Kami. Sungguh tidak ada kezhaliman atas dirimu pada hari ini." Lalu,
dikeluarkan sebuah kartu yang di dalamnya tertulis 'Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.' Allah lalu berfirman,
"Datangilah (hampirilah) timbanganmu. " Orang itu bertanya, "Ya Allah, kartu dan catatan-catatan apakah ini?" Allah berfirman, "Sungguh kamu tidak akan dizhalimi." Rasulullah bersabda,
"Lalu, catatan-catatan itu diletakkan pada salah satu telapak tangannya, sedangkan kartu diletakkan di telapak tangannya yang lain. Ternyata catatan-catatan itu lebih ringan, sedangkan kartu lebih berat timbangannya. Tidak ada sesuatu pun yang melebihi beratnya asma" Allah. " Shahih: Ibnu Majah (4300).
Abu Isa berkata, "Hadits ini hasan gharib." Qutaibah menceritakan kepada kami, Ibnu Lahi'ah menceritakan kepada kami, dari Amir bin Yahya ... dengan sanad yang sama secara makna.