Makruhnya Tidur dengan Bertumpu Pada Perut
حَدَّثَنَا أَبُو كُرَيْبٍ حَدَّثَنَا عَبْدَةُ بْنُ سُلَيْمَانَ وَعَبْدُ الرَّحِيمِ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرٍو حَدَّثَنَا أَبُو سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ رَأَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلًا مُضْطَجِعًا عَلَى بَطْنِهِ فَقَالَ إِنَّ هَذِهِ ضَجْعَةٌ لَا يُحِبُّهَا اللَّهُ
Abu Kuraib menceritakan kepada kami, Abdah bin Sulaiman, dan Abdurrahim menceritakan kepada kami, dari Muhammad bin Amr, Abu Salamah menceritakan kepada kami, dari Abu Hurairah, ia berkata,
"Rasulullah SAW melihat ada seseorang tidur dengan tengkurap (bertumpu) pada perutnya. Beliau bersabda, 'Tidur seperti ini (tengkurap) tidak disukai oleh Allah '. " Hasan shahih: Al Misykah (4718 dan 4719).
Pada bab ini terdapat riwayat lain dan Thihfah dan Ibnu Umar. Abu Isa berkata, "Yahya bin Abu Katsir meriwayatkan hadits ini dari Abu Salamah, dari Yaisy bin Thihfah. dan ayahnya.
Ada yang mengatakan Thikhfah, akan tetapi yang benar adalah Thihfah. Sebagian dari para huffazh (penghapal) mengatakan bahwa yang bener adalah Thikhfah. Ada pula yang mengatakan Thighfah. Yaisy termasuk sahabat Rasulullah.