Merenggangkan Jari-jari Saat Takbir

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَخْبَرَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ الْمَجِيدِ الْحَنَفِيُّ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي ذِئْبٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ سِمْعَانَ قَال سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ يَقُولُ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا قَامَ إِلَى الصَّلَاةِ رَفَعَ يَدَيْهِ مَدًّا

Abdullah bin Abdurrahman menceritakan kepada kami, Abdullah bin Abdul Majid Hanafi menceritakan kepada kami, Ibnu Abu Dzi'b menceritakan kepada kami dari Sa'id bin Sim'an, ia berkata,

"Aku mendengar Abu Hurairah berkata, 'Apabila Rasulullah SAW berdiri untuk (mengerjakan shalat), maka beliau mengangkat kedua tangannya dalam keadaan terbentang'." Shahih: Sifat Shalat Nabi SAW (67), Ta'liq kepada Ibnu Khuzaimah (459), dan Shahih Abu Daud (735)

Abu Isa berkata, "Abdullah bin Abdurrahman berkata, 'Hadits ini lebih shahih daripada hadits Yahya bin Yaman, karena hadits Yahya bin Yaman salah."