Shalat Tidak Sah Kecuali dengan Membaca Al Fatihah

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى بْنُ أَبِي عُمَرَ الْمَكِّيُّ أَبُو عَبْدِ اللَّهِ الْعَدَنِيُّ وَعَلِيُّ بْنُ حُجْرٍ قَالَا حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ مَحْمُودِ بْنِ الرَّبِيعِ عَنْ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا صَلَاةَ لِمَنْ لَمْ يَقْرَأْ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ

Ibnu Abu Umar dan Ali bin Hujr menceritakan kepada kami, keduanya berkata, "Sufyan menceritakan kepada kami dari Az-Zuhri, dari Mahmud bi Ar-Rabi', dari Ubadah bin Ash-Shamit, dari Nabi SAW, beliau bersabda,

"Tidak sah shalat seseorang jika tidak membaca Fatihatul kitab (Al Fatihah)." Shahih: Ibnu Majah (837) dan Muttafaq 'alaih

Dalam hadits ini ada riwayat dari Abu Hurairah, Aisyah, Anas, Abu Qatadah, dan Abdullah bin Amr. Abu Isa berkata, "Hadits Ubadah adalah hadits hasan shahih.

Mengamalkan hadits disepakati oleh mayoritas ulama dari kalangan sahabat Nabi SAW, di antaranya adalah Umar bin Al Khaththab, Jabir bin Abdullah, Imran bin Hushain, dan yang lain, mereka berkata,

"Shalat tidak cukup (tidak sah) kecuali dengan bacaan Al Fatihah. " Ali bin Abu Thalib berkata, "Semua shalat yang tidak ada bacaan Fatihahnya berarti shalatnya tidak sempurna." Ibnu Al Mubarak, Asy-Syafi'i, Ahmad, dan Ishaq berpendapat seperti itu.

Aku mendengar Ibnu Abu Umar berkata, "Aku berbeda dengan Ibnu Uyainah selama delapan belas tahun, Al Humaidi setahun lebih tua dariku." Aku mendengar Ibnu Abu Umar berkata, "Aku menunaikan haji tujuh puluh kali dengan berjalan kaki."