Bacaan Amin

حَدَّثَنَا بُنْدَارٌ مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ وَعَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ قَالَا حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ سَلَمَةَ بْنِ كُهَيْلٍ عَنْ حُجْرِ بْنِ عَنْبَسٍ عَنْ وَائِلِ بْنِ حُجْرٍ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَرَأَ { غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ } فَقَالَ آمِينَ وَمَدَّ بِهَا صَوْتَهُ

Bundar menceritakan kepada kami, Yahya bin Sa'id dan Abdurrahman bin Mahdi menceritakan kepada kami, keduanya berkata, "Sufyan menceritakan kepada kami dari Salamah bin Kuhail,

dari Hujr bin Anbas, dari Wa'il bin Hujr, ia berkata, 'Aku mendengar Rasulullah SAW membaca, "Ghairil maghdhuubi 'alaihim waladh dhaalliin." Beliau lalu mengucapkan, "Aamiin", dan beliau memanjangkan ucapan Aamiin tersebut'. " Shahih: Ibnu Majah (855)

Dalam hadits ini ada riwayat dari Ali dan Abu Hurairah. Abu Isa berkata, "Hadits WaMl bin Hujr adalah hadits hasan. Pendapat itu tidak hanya diikuti seorang ulama saja dari kalangan sahabat Nabi dan tabiin,

mereka berpendapat bahwa seseorang hendaknya mengeraskan ucapan aamin dan tidak melirihkannya." Asy-Syafi'i, Ahmad, dan Ishaq berpendapat seperti itu. Syu'bah meriwayatkan hadits ini dari Salamah bin Kuhail, dari Hujr Abu Al Anbas, dari Alqamah bin Wa'il, dari ayahnya:

Nabi SAW membaca, "Ghairil maghdhuubi 'alaihim waladhdhalliin." Beliau lantas membaca, "Aamiin", dan beliau mengucapkannya dengan suara pelan. Syadz: Shahih Abu Daud (863)

Abu Isa berkata, "Aku mendengar Muhammad berkata, 'Dalam masalah ini hadits Sufyan lebih Shahih daripada hadits Syu'bah. Dalam hadits ini Syu'bah banyak melakukan kesalahan dimana ia mengatakan dari Hujr Abu Al Anbas, padahal sebenarnya adalah Hujr bin Al Anbas -yang julukannya adalah Abu Sakan-.

Dalam hadits tersebut ia juga menyebutkan dari Alqamah bin Wa'il, padahal sebenarnya tidak ada riwayat dari Alqamah." Riwayat yang benar adalah dari Hujr bin Anbas, dari Wa'il bin Hujr.

Dia berkata, "Beliau mengucapkannya dengan suara pelan", padahal sebenarnya "Beliau mengucapkan dengan panjang."Abu Isa berkata, "Aku bertanya kepada Abu Zur'ah tentang hadits ini, kemudian ia berkata,

'Dalam masalah ini hadits Sufyan lebih shahih'. " Ia berkata, "Al Ala' bin Shalih Al Asadi meriwayatkan dari Salamah bin Kuhail seperti riwayat Sufyan."

قَالَ أَبُو عِيسَى حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ مُحَمَّدُ بْنُ أَبَانَ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا الْعَلَاءُ بْنُ صَالِحٍ الْأَسَدِيُّ عَنْ سَلَمَةَ بْنِ كُهَيْلٍ عَنْ حُجْرِ بْنِ عَنْبَسٍ عَنْ وَائِلِ بْنِ حُجْرٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَحْوَ حَدِيثِ سُفْيَانَ عَنْ سَلَمَةَ بْنِ كُهَيْلٍ

Abu Isa berkata, "Abu Bakar Muhammad bin Aban menceritakan kepada kami, Abdullah bin Numair menceritakan kepada kami dari Al Ala' bin Shalih Al Asadi, dari Salamah bin Kuhail, dari Hujr bin Anbas, dari Wa'il bin Hujr, dari Nabi SAW seperti hadits Sufyan dari Salamah bin Kuhail." Shahih: Lihat sebelumnya