Orang yang Menafsirkan Al Qur an dengan Pendapatnya Sendiri
حَدَّثَنَا عَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ حَدَّثَنَا حَبَّانُ بْنُ هِلَالٍ حَدَّثَنَا سُهَيْلُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ وَهُوَ ابْنُ أَبِي حَزْمٍ أَخُو حَزْمٍ الْقُطَعِيِّ حَدَّثَنَا أَبُو عِمْرَانَ الْجَوْنِيُّ عَنْ جُنْدَبِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ قَالَ فِي الْقُرْآنِ بِرَأْيِهِ فَأَصَابَ فَقَدْ أَخْطَأَ
Abd bin Humaid menceritakan kepada kami, Hayyan bin Hilal menceritakan kepada kami, Suhail bin Abdullah —Ibnu Abu Hazm, saudara Hazm Al Qutha'i— mencentakan kepada kami,
Abu Imran Al Jauni menceritakan kepada kami dan Jundab bin Abdullah, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda. "Siapa saja yang menafsirkan Al Quran dengan pendapatnya sendiri dan benar, maka ia tetap dianggap salah. " Dhaif: Al Misykah (235); Naqd At-Taj.
Abu Isa berkata bahwa hadits ini gharib. Abu Isa berkata. "Hadits ini gharib." Sebagian ahli hadits mengomentari tentang Suhail bin Abu Hazm. Seperti inilah hadits ini diriwayatkan oleh sebagian ulama dari sahabat-sahabat Rasulullah dan yang lain.
Mereka bersikap keras terhadap orang yang menafsirkan Al Qur'an tanpa didasari ilmu. Adapun yang dinwayatkan dari Mujahid, Qatadah, dan selain mereka dari golongan ulama, bahwasanya mereka menafsirkan Al Qur'an.
Tidak ada prasangka terhadap mereka bahwa mereka menafsirkan Al Qur'an tanpa didasari dengan ilmu atau berdasarkan hawa nafsu mereka.
Al Husain bin Mahdi Al Bashri menceritakan kepada kami, Abdurrazaq mengabarkan kepada kami, dari Ma'mar, dari Qatadah, ia berkata, "Tidak ada ayat di dalam Al Qur'an melainkan aku pernah mendengar penjelasannya (penafsirannya)." Sanad-nya shahih maqthu'.