Sebagian Ayat dalam Surah Al Maai'dah

حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي عُمَرَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ مِسْعَرٍ وَغَيْرِهِ عَنْ قَيْسِ بْنِ مُسْلِمٍ عَنْ طَارِقِ بْنِ شِهَابٍ قَالَ قَالَ رَجُلٌ مِنْ الْيَهُودِ لِعُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ لَوْ عَلَيْنَا أُنْزِلَتْ هَذِهِ الْآيَةَ { الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمْ الْإِسْلَامَ دِينًا } لَاتَّخَذْنَا ذَلِكَ الْيَوْمَ عِيدًا فَقَالَ لَهُ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ أَنِّي أَعْلَمُ أَيَّ يَوْمٍ أُنْزِلَتْ هَذِهِ الْآيَةُ أُنْزِلَتْ يَوْمَ عَرَفَةَ فِي يَوْمِ الْجُمُعَةِ

Ibnu Abu Umar menceritakan kepada kami. Sufyan menceritakan kepada kami dari Mis'ar dan yang lainnya dar. Qais bm Muslim dari Thanq bin Syihab. la berkata.

"Ada seorang Iak:-iaki Yahudi berkata kepada Umar bin Al Khaththab RA. Wahai Amirul Mukminin. seandainya ayat, 'Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kalian agama kalian dan telah Ku-cukupkan kepaaa kalian nikmat-Ku dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagi kalian . (Qs Al Maa'idah [5]: 3)

diturunkan kepada kami, pasti hari turunnya akan kami jadikan sebagai hari besar.' Umar bin Khaththab menjawab, 'Sesungguhnya aku tahu pada hari apa ayat ini diturunkan. Ayat ini diturunkan pada hari Arafah di hari Jum'at'." Shahih: Muttafaq alaih Abu Isa berkata, "Ini adalah hadits hasan shahih."

حَدَّثَنَا عَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ أَخْبَرَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ أَخْبَرَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ عَمَّارِ بْنِ أَبِي عَمَّارٍ قَالَ قَرَأَ ابْنُ عَبَّاسٍ { الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمْ الْإِسْلَامَ دِينًا } وَعِنْدَهُ يَهُودِيٌّ فَقَالَ لَوْ أُنْزِلَتْ هَذِهِ عَلَيْنَا لَاتَّخَذْنَا يَوْمَهَا عِيدًا قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ فَإِنَّهَا نَزَلَتْ فِي يَوْمِ عِيدٍ فِي يَوْمِ جُمْعَةٍ وَيَوْمِ عَرَفَةَ

Abdu bin Humaid menceritakan kepada kami, Yazid bin Harun mengabarkan kepada kami, Hammad bin Salamah mengabarkan kepada kami dari Ammar bin Abu Ammar, ia berkata, "Ibnu Abbas RA pernah membaca ayat,

'Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kalian agama kalian dan telah Ku-cukupkan kepada kalian nikmat-Ku dan telah Ku-ridhai Islam itujadi agama bagi kalian ', dan saat itu di sampingnya ada seorang Yahudi.

Maka orang Yahudi itu berkata, 'Seandainya ayat ini diturunkan kepada kami, pasti kami akan menjadikan hari turunnya sebagai hari besar.' Ibnu Abbas RA menjawab, 'Sesungguhnya ayat ini turun pada hari besar, yaitu hari Jum'at bertepatan dengan hari Arafah'." Sanad-nya shahih.

Abu Isa berkata, "Ini adalah hadits hasan gharib dari Ibnu Abbas RA, namun sebenamya hadits ini adalah shahih."

حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مَنِيعٍ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَقَ عَنْ أَبِي الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَمِينُ الرَّحْمَنِ مَلْأَى سَحَّاءُ لَا يُغِيضُهَا اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ قَالَ أَرَأَيْتُمْ مَا أَنْفَقَ مُنْذُ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ فَإِنَّهُ لَمْ يَغِضْ مَا فِي يَمِينِهِ وَعَرْشُهُ عَلَى الْمَاءِ وَبِيَدِهِ الْأُخْرَى الْمِيزَانُ يَرْفَعُ وَيَخْفِضُ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ وَتَفْسِيرُ هَذِهِ الْآيَةِ { وَقَالَتْ الْيَهُودُ يَدُ اللَّهِ مَغْلُولَةٌ غُلَّتْ أَيْدِيهِمْ وَلُعِنُوا بِمَا قَالُوا بَلْ يَدَاهُ مَبْسُوطَتَانِ يُنْفِقُ كَيْفَ يَشَاءُ }

Ahmad bin Mani' menceritakan kepada kami, Yazid bin Harun menceritakan kepada kami, Muhammad bin Ishaq mengabarkan kepada kami dari Abu Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah RA, ia berkata, "Rasulullah SAW bersabda,

'Tangan Allah terus penuh dan terus memberi tanpa kurang, baik siang maupun malam.' Beliau bersabda lagi, 'Tidakkah kalian lihat apa yang telah diberikan-Nya sejak ia menciptakan langit dan bumi?

Semua itu tidak mengurangi apa yang ada di tangan-Nya, sementara arasy-Nya ada di atas air. Sedangkan di tangan-Nya yang lain ada timbangan yang bisa turun dan bisa naik'. " Shahih: Ibnu Majah (197); Muttafaq alaih.

Abu Isa berkata, "Ini adalah hadits hasan shahih." Hadits di atas menafsirkan ayat, "Orang-orang Yahudi berkata, 'Tangan Allah terbelenggu', sebenarnya tangan merekalah yang dibelenggu dan merekalah yang dilaknat disebabkan apa yang telah mereka katakan itu.

(Tidak demikian) tetapi kedua-dua tangan Allah terbuka, ia menajkahkan sebagaimana ia kehendaki." (Qs. Al Maa'idah [5]: 64) Hadits ini diriwayatkan oleh sejumlah imam. Kita wajib percaya dengan apa yang disampaikan oleh Rasulullah SAW tentang sifat Allah,

namun tanpa menafsirkan atau mengira-ngira lebih jauh. Demikianlah yang dikatakan oleh Sufyan Ats-Tsauri, Malik bin Anas, Ibnu Uyainah dan Ibnul Mubarak. Mereka juga berkata, "Sifat-sifat Allah seperti ini boleh diriwayatkan dan wajib diimani, tetapi tidak boleh ditanya, 'Bagaimana?'

حَدَّثَنَا عَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ حَدَّثَنَا مُسْلِمُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا الْحَارِثُ بْنُ عُبَيْدٍ عَنْ سَعِيدٍ الْجُرَيْرِيِّ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ شَقِيقٍ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُحْرَسُ حَتَّى نَزَلَتْ هَذِهِ الْآيَةَ { وَاللَّهُ يَعْصِمُكَ مِنْ النَّاسِ } فَأَخْرَجَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَأْسَهُ مِنْ الْقُبَّةِ فَقَالَ لَهُمْ يَا أَيُّهَا النَّاسُ انْصَرِفُوا فَقَدْ عَصَمَنِي اللَّهُ

Abdu bin Humaid menceritakan kepada kami, Muslim bin Ibrahim menceritakan kepada kami, Harits bin Ubaid menceritakan kepada kami dari Sa'id Al Jurairi dari Abdullah bin Syaqiq dari Aisyah RA,

ia berkata, "Nabi SAW selalu dijaga (dari orang kafir) sampai turun ayat, 'Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia.' (Qs. Al Maa'idah [5]: 67) Seketika itu juga, Rasulullah SAW mengeluarkan kepala beliau dari kubah (tenda) dan bersabda kepada mereka (pada sahabat),

'Wahai manusia, pergilah kalian. Sesungguhnya Allah telah memeliharaku '. " Hasan. Nashr bin Ali menceritakan kepada kami, Muslim bin Ibrahim menceritakan kepada kami —selanjutnya seperti sanad di atas—,

dengan redaksi yang sama dengan hadits di atas. Abu Isa berkata, "Ini adalah hadits gharib." Sebagian perawi meriwayatkan hadits ini dari Al Jurairi dari Abdullah bin Syaqiq, ia berkata, "Rasulullah SAW selalu dijaga..." namun ia tidak menyebutkan dari Aisyah RA.

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا إِسْرَائِيلُ حَدَّثَنَا أَبُو إِسْحَقَ عَنْ عَمْرِو بْنِ شُرَحْبِيلَ أَبِي مَيْسَرَةَ عَنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ أَنَّهُ قَالَ اللَّهُمَّ بَيِّنْ لَنَا فِي الْخَمْرِ بَيَانَ شِفَاءٍ فَنَزَلَتْ الَّتِي فِي الْبَقَرَةِ { يَسْأَلُونَكَ عَنْ الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ } الْآيَةَ فَدُعِيَ عُمَرُ فَقُرِئَتْ عَلَيْهِ فَقَالَ اللَّهُمَّ بَيِّنْ لَنَا فِي الْخَمْرِ بَيَانَ شِفَاءٍ فَنَزَلَتْ الَّتِي فِي النِّسَاءِ { يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَقْرَبُوا الصَّلَاةَ وَأَنْتُمْ سُكَارَى } فَدُعِيَ عُمَرُ فَقُرِئَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ قَالَ اللَّهُمَّ بَيِّنَ لَنَا فِي الْخَمْرِ بَيَانَ شِفَاءٍ فَنَزَلَتْ الَّتِي فِي الْمَائِدَةِ { إِنَّمَا يُرِيدُ الشَّيْطَانُ أَنْ يُوقِعَ بَيْنَكُمْ الْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَاءَ فِي الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ إِلَى قَوْلِهِ فَهَلْ أَنْتُمْ مُنْتَهُونَ } فَدُعِيَ عُمَرُ فَقُرِئَتْ عَلَيْهِ فَقَالَ انْتَهَيْنَا انْتَهَيْنَا

Abdullah bin Abdurrahman menceritakan kepada kami, Muhammad bin Yusuf mengabarkan kepada kami, Israil mengabarkan kepada kami, Abu Ishaq menceritakan kepada kami dari Amr bin Syurahbil Abu Maisarah dari Umar bin Khaththab RA bahwa ia pernah berdoa,

"Ya Allah, jelaskan kepada kami masalah khamer dengan penjelasan yang memuaskan." Tak lama kemudian, turun ayat yang ada dalam Surah Al Baqarah, "Mereka bertanya kepadamu tentang khamer dan judi." (Qs. Al Baqarah[2]:219)

Maka Umar RA pun dipanggil dan dibacakan kepadanya ayat tersebut. Tetapi Umar RA kembali berdoa, "Ya Allah, jelaskan kepada kami masalah khamer dengan penjelasan yang memuaskan."

Tak lama kemudian, turunlah ayat yang ada dalam Surah An-Nisaa\ "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian shalat, sedangkan kalian dalam keadaan mabuk. " (Qs. An-Nisaa' [4]: 43)

Umar RA kembali dipanggil dan dibacakan kepadanya ayat tersebut. Tetapi Umar RA kembali berdoa, "Ya Allah, jelaskan kepada kami masalah khamer dengan penjelasan yang memuaskan."

Tak lama kemudian, turunlah ayat yang ada dalam Surah al-Maa'idah, "Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kalian lantaran (meminum) khamer (arak) dan berjudi itu," sampai firman-Nya,

"Maka berhentilah kalian (dari mengerjakan pekerjaan ituj." (Qs. Al Maa'idah[5]:91) Umar RA kembali dipanggil dan dibacakan kepadanya ayat tersebut. Saat itu Umar RA berkata, "Cukup bagi kami, cukup bagi kami." Shahih: Ash-Shahihah (2348).

Abu Isa berkata, "Hadits ini juga diriwayatkan dari Isra'il secara mursal." Muhammad bin Ala menceritakan kepada kami, Waki' menceritakan kepada kami dari Israil dari Abu Ishaq dari Abu Maisarah Amr bin Syurahbil bahwa Umar bin Al Khaththab RA pernah berdoa,

"Ya Allah jelaskanlah kepada kami masalah khamer dengan penjelasan yang memuaskan." Selanjutnya seperti redaksi di atas. Shahih dengan adanya hadits sebelumnya. Hadits ini lebih shahih dari hadits riwayat Muhammad bin Yusuf.

حَدَّثَنَا عَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُوسَى عَنْ إِسْرَائِيلَ عَنْ أَبِي إِسْحَقَ عَنْ الْبَرَاءِ قَالَ مَاتَ رِجَالٌ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَبْلَ أَنْ تُحَرَّمَ الْخَمْرُ فَلَمَّا حُرِّمَتْ الْخَمْرُ قَالَ رِجَالٌ كَيْفَ بِأَصْحَابِنَا وَقَدْ مَاتُوا يَشْرَبُونَ الْخَمْرَ فَنَزَلَتْ { لَيْسَ عَلَى الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ جُنَاحٌ فِيمَا طَعِمُوا إِذَا مَا اتَّقَوْا وَآمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ }

Abdu bin Humaid menceritakan kepada kami, Ubaidullah bin Musa menceritakan kepada kami dari Isra'il dari Abu Ishaq dari Al Barra' RA, ia berkata, "Sejumlah sahabat Nabi SAW telah meninggal dunia sebelum khamer diharamkan.

Ketika khamer itu diharamkan, beberapa orang sahabat berkata, 'Bagaimana dengan sahabat-sahabat kami. Mereka meninggal dunia saat mereka masih meminumnya —karena masih dibolehkan—?!'

Maka turunlah ayat, 'Tidak ada dosa bagi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan yang saleh karena memakan makanan yang telah mereka makan dahulu, apabila mereka bertakwa serta beriman dan mengerjakan amalan-amalan yang saleh '. " (Qs. Al Maa'idah [5]: 93)

Shahih dengan adanya hadits sebelumnya. Abu Isa berkata, "Ini adalah hadits hasan shahih." Hadits ini juga diriwayatkan oleh Syu'bah dari Abu Ishaq dari Al Barra', —juga— Bundar menceritakan —hadits ini— kepada kami

حَدَّثَنَا بِذَلِكَ بُنْدَارٌ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ أَبِي إِسْحَقَ قَالَ قَالَ الْبَرَاءُ مَاتَ نَاسٌ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُمْ يَشْرَبُونَ الْخَمْرَ فَلَمَّا نَزَلَ تَحْرِيمُهَا قَالَ نَاسٌ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَكَيْفَ بِأَصْحَابِنَا الَّذِينَ مَاتُوا وَهُمْ يَشْرَبُونَهَا فَنَزَلَتْ { لَيْسَ عَلَى الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ جُنَاحٌ فِيمَا طَعِمُوا } الْآيَةَ

Muhammad bin Ja'far menceritakan kepada kami, Syu'bah menceritakan kepada kami dari Abu Ishaq, ia berkata, "Al Barra' berkata, 'Sejumlah orang dari sahabat Nabi SAW telah meninggal dunia dan saat itu mereka masih meminum khamer.

Ketika ayat pengharaman khamer turun, beberapa sahabat berkata, 'Bagaimana dengan para sahabat yang telah meninggal dunia dan saat itu mereka masih minum khamer?!'

Maka turunlah ayat, 'Tidak ada dosa bagi orang-orangyang beriman dan mengerjakan amalan yang saleh... (al aayah)'." Sanad-nya shahih. Abu Isa berkata, "Ini adalah hadits hasan shahih"

حَدَّثَنَا عَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ أَبِي رِزْمَةَ عَنْ إِسْرَائِيلَ عَنْ سِمَاكٍ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ الَّذِينَ مَاتُوا وَهُمْ يَشْرَبُونَ الْخَمْرَ لَمَّا نَزَلَ تَحْرِيمُ الْخَمْرِ فَنَزَلَتْ { لَيْسَ عَلَى الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ جُنَاحٌ فِيمَا طَعِمُوا إِذَا مَا اتَّقَوْا وَآمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ }

Abdu bin Humaid menceritakan kepada kami, Abdul Aziz bin Abu Rizmah menceritakan kepada kami dari Israil dari Simak dari Ikrimah dari Ibnu Abbas RA, ia berkata, "Para sahabat berkata,

'Wahai Rasulullah, bagaimana pendapat engkau tentang orang-orang yang sudah meninggal dunia dan saat itu mereka masih minum khamer, sementara sekarang turun pengharamannya?' Maka turunlah ayat,

'Tidak ada dosa bagi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan yang saleh karena memakan makanan yang telah mereka makan dahulu,

apabila mereka bertakwa serta beriman dan mengerjakan amalan-amalan yang saleh '. " Shahih dengan adanya hadits sebelumnya. Abu Isa berkata, "Ini adalah hadits hasan shahih."

حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ وَكِيعٍ حَدَّثَنَا خَالِدُ بْنُ مَخْلَدٍ عَنْ عَلِيِّ بْنِ مُسْهِرٍ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ عَلْقَمَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ لَمَّا نَزَلَتْ { لَيْسَ عَلَى الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ جُنَاحٌ فِيمَا طَعِمُوا إِذَا مَا اتَّقَوْا وَآمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ } قَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْتَ مِنْهُمْ

Sufyan bin Waki' menceritakan kepada kami, Khalid bin Makhlad menceritakan kepada kami dari Ali bin Mushir dari Al A'masy dari Ibrahim dari Alqamah dari Abdullah RA, ia berkata,

"Ketika turun ayat, 'Tidak ada dosa bagi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan yang saleh karena memakan makanan yang telah mereka makan dahulu,

apabila mereka bertakwa serta beriman dan mengerjakan amalan-amalan yang saleh', Rasulullah SAW bersabda kepadaku, 'Kamu termasuk di antara mereka'." Shahih: Muslim (7/147). Abu Isa berkata, "Ini adalah hadits hasan shahih.'"

حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ أَبُو حَفْصٍ الْفَلَّاسُ حَدَّثَنَا أَبُو عَاصِمٍ حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ سَعْدٍ حَدَّثَنَا عِكْرِمَةُ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ رَجُلًا أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي إِذَا أَصَبْتُ اللَّحْمَ انْتَشَرْتُ لِلنِّسَاءِ وَأَخَذَتْنِي شَهْوَتِي فَحَرَّمْتُ عَلَيَّ اللَّحْمَ فَأَنْزَلَ اللَّهُ { يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُحَرِّمُوا طَيِّبَاتِ مَا أَحَلَّ اللَّهُ لَكُمْ وَلَا تَعْتَدُوا إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ وَكُلُوا مِمَّا رَزَقَكُمْ اللَّهُ حَلَالًا طَيِّبًا }

Amr bin Ali Abu Hafsh Al Fallas menceritakan kepada kami, Abu Ashim menceritakan kepada kami, Utsman bin Sa'ad menceritakan kepada kami, Ikrimah menceritakan kepada kami dari Ibnu Abbas RA bahwa ada seorang laki-laki datang menemui Nabi SAW dan berkata,

"Wahai Rasulullah, apabila makan daging, aku selalu terangsang saat melihat perempuan dan syahwat pun menguasaiku. Bolehkah aku haramkan daging terhadap diriku?" Maka Allah SWT menurunkan ayat,

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian haramkan apa-apa yang baik yang telah Allah halalkan bagi kalian dan janganlah kalian melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. Dan makanlah makanan yang halal lagi baik." (Qs. Al Maa'idah [5]: 87) Shahih.

Abu Isa berkata, "Ini adalah hadits hasan gharib." Hadits ini juga diriwayatkan oleh sebagian perawi dari Utsman bin Sa'ad, namun secara mursal dan tidak ada di dalam sanad-nya disebutkan dari Ibnu Abbas RA. Khalid pun meriwayatkan hadits ini dari Ikrimah secara mursal pula.

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مَعْمَرٍ أَبُو عَبْدِ اللَّهِ الْبَصْرِيُّ حَدَّثَنَا رَوْحُ بْنُ عُبَادَةَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ أَخْبَرَنِي مُوسَى بْنُ أَنَسٍ قَال سَمِعْتُ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ يَقُولُ قَالَ رَجُلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ أَبِي قَالَ أَبُوكَ فُلَانٌ فَنَزَلَتْ { يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَسْأَلُوا عَنْ أَشْيَاءَ إِنْ تُبْدَ لَكُمْ تَسُؤْكُمْ }

Muhammad bin Ma'mar Abu Abdullah Al Bashri menceritakan kepada kami, Rauh bin Ubadah menceritakan kepada kami, Syu'bah menceritakan kepada kami, Musa bin Anas mengabarkan kepadaku bahwa ia mendengar Anas bin Malik RA berkata,

"Ada seorang laki-laki berkata, 'Wahai Rasulullah, siapakah bapakku?' Beliau menjawab, 'Bapakmu adalah fulan.' Maka turunlah ayat, 'Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian menanyakan (kepada Nabi kalian)

hal-hal yang jika diterangkan kepada kalian niscaya menyusahkan kalian '. " (Qs. Al Maa'idah [5]: 101) Shahih: Muttafaq alaih Abu Isa berkata, "Ini adalah hadits hasan shahih gharib."

حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مَنِيعٍ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ أَبِي خَالِدٍ عَنْ قَيْسِ بْنِ أَبِي حَازِمٍ عَنْ أَبِي بَكْرٍ الصِّدِّيقِ أَنَّهُ قَالَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّكُمْ تَقْرَءُونَ هَذِهِ الْآيَةَ { يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا عَلَيْكُمْ أَنْفُسَكُمْ لَا يَضُرُّكُمْ مَنْ ضَلَّ إِذَا اهْتَدَيْتُمْ } وَإِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ النَّاسَ إِذَا رَأَوْا ظَالِمًا فَلَمْ يَأْخُذُوا عَلَى يَدَيْهِ أَوْشَكَ أَنْ يَعُمَّهُمْ اللَّهُ بِعِقَابٍ مِنْهُ

Ahmad bin Mani' menceritakan kepada kami, Yazid bin Harun menceritakan kepada kami, Isma'il bin Abu Khalid menceritakan kepada kami dari Qais bin Abu Hazim dari Abu Bakar Ash-Shiddiq RA,

ia berkata, "Wahai manusia, sesungguhnya kalian pasti pernah membaca ayat, 'Hai orang-orang yang beriman, jagalah diri kalian, tiadalah orang yang sesat itu akan memberi mudharat kepada kalian apabila kalian telah mendapat petunjuk.' (Qs. Al Maa'idah [5]: 105)

Namun aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Sesungguhnya bila manusia melihat orang yang melakukan kezhaliman, tetapi mereka tidak mencegahnya, dikhawatirkan siksa Allah akan menimpa mereka secara menyeluruh '. " Shahih: Lihat hadits sebelumnya (2152).

Abu Isa berkata, "Ini adalah hadits hasan shahih" Hadits ini diriwayatkan oleh beberapa perawi dari Ismail bin Abu Khalid seperti redaksi hadits di atas secara marfu'. Sementara beberapa perawi lain meriwayatkannya dari Ismail dari Qais dan Abu Bakar RA. dan tidak me-marfu '-kannya.

حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ وَكِيعٍ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ آدَمَ عَنْ ابْنِ أَبِي زَائِدَةَ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ أَبِي الْقَاسِمِ عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ سَعِيدٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ خَرَجَ رَجُلٌ مِنْ بَنِي سَهْمٍ مَعَ تَمِيمٍ الدَّارِيِّ وَعَدِيِّ بْنِ بَدَّاءٍ فَمَاتَ السَّهْمِيُّ بِأَرْضٍ لَيْسَ فِيهَا مُسْلِمٌ فَلَمَّا قَدِمْنَا بِتَرِكَتِهِ فَقَدُوا جَامًا مِنْ فِضَّةٍ مُخَوَّصًا بِالذَّهَبِ فَأَحْلَفَهُمَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ وُجِدَ الْجَامُ بِمَكَّةَ فَقِيلَ اشْتَرَيْنَاهُ مِنْ عَدِيٍّ وَتَمِيمٍ فَقَامَ رَجُلَانِ مِنْ أَوْلِيَاءِ السَّهْمِيِّ فَحَلَفَا بِاللَّهِ لَشَهَادَتُنَا أَحَقُّ مِنْ شَهَادَتِهِمَا وَأَنَّ الْجَامَ لِصَاحِبِهِمْ قَالَ وَفِيهِمْ نَزَلَتْ { يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا شَهَادَةُ بَيْنِكُمْ }

Sufyan bin Waki' menceritakan kepada kami, Yahya bin Adam menceritakan kepada kami dari Ibnu Abu ZaMdah dari Muhammad bin Abul Qasim dari Abdul Malik bin Sa'id dari bapaknya dari Ibnu Abbas RA, ia berkata,

"Seorang laki-laki dari Bani Sahm pergi bersama Tamim Ad-Dari dan Adi bin Badda'. Di tengah perjalanan. laki-laki dari Bani Sahm itu meninggal dunia. Tepatnya di daerah yang tidak ada satupun orang muslim.

Ringkas cerita, Tamim Ad-Dari dan Adi bin Badda' pulang dengan membawa harta laki-laki tersebut. Saat diperiksa. temyata mereka (keluarga laki-laki dari Bani Sahm) tidak menemukan bejana perak yang diukir dengan emas.

Perkara ini diadukan kepada Rasulullah SAW. maka beliau memerintahkan Tamim dan Adi untuk bersumpah. Tak lama kemudian, bejana tersebut ditemukan di Makkah. Orang yang memilikinya berkata,

'Kami telah membelinya dari Adi dan Tamim.' Saat itu, dua orang laki-laki dari ahli waris laki-laki dari Bani Sahm berdiri dan bersumpah dengan nama Allah, 'Kesaksian kami lebih berhak —diterima— daripada kesaksian mereka berdua.'

Dua orang laki-laki itu juga mengaku bahwa bejana itu benar-benar milik mereka. —Ibnu Abbas berkata— tentang mereka, telah turun ayat, 'Hai orang-orang yang beriman,

apabila salah seorang kalian menghadapi kematian sedang ia akan berwasiat maka hendaklah (wasiat itu) disaksikan oleh dua orang yang adil di antara kalian'." (Qs. Al Maa'idah [5]: 106) Shahih: Al Bukhari (2780).

Abu Isa berkata, "Ini, yakni hadits Ibnu Abu Za'idah adalah hadits hasan gharib."

حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي عُمَرَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ عَمْرِو بْنِ دِينَارٍ عَنْ طَاوُوسٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ يُلَقَّى عِيسَى حُجَّتَهُ فَلَقَّاهُ اللَّهُ فِي قَوْلِهِ { وَإِذْ قَالَ اللَّهُ يَا عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ أَأَنْتَ قُلْتَ لِلنَّاسِ اتَّخِذُونِي وَأُمِّيَ إِلَهَيْنِ مِنْ دُونِ اللَّهِ } قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَقَّاهُ اللَّهُ { سُبْحَانَكَ مَا يَكُونُ لِي أَنْ أَقُولَ مَا لَيْسَ لِي بِحَقٍّ } الْآيَةَ كُلَّهَا

Ibnu Abu Umar menceritakan kepada kami, Sufyan bin Uyainah menceritakan kepada kami dari Amr bin Dinar dari Thawus dari Abu Hurairah RA, ia berkata, "Isa akan diminta menyampaikan pembelaannya, maka Allah mewahyukan kepadanya,

'Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman, 'Hai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia, 'Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?'. " (Qs. Al Maa'idah [5]: 116) Abu Hurairah RA juga berkata dari Nabi SAW,

"Maka Allah mewahyukan kepadanya, 'Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya)...'. " Sanad-nya shahih. Abu Isa berkata, "Ini adalah hadits hasan shahih."

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ وَهْبٍ عَنْ حُيَيٍّ عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْحُبُلِيِّ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ آخِرُ سُورَةٍ أُنْزِلَتْ الْمَائِدَةُ

Qutaibah menceritakan kepada kami, Abdullah bin Wahb menceritakan kepada kami dari Huyai dari Abu Abdurrahman Al Hubuli dari Abdullah bin Amr RA, ia berkata, "Akhir surah yang diturunkan adalah surah Al Maa'idah." Sanad-nya hasan:

Hadits ini dianggap shahih oleh Hakim. Menurutnya bahwa surah terakhir bukanlah surah Al Fath, ia menyebutkan riwayat yang menguatkan akan hal ini dan men-shahih-kannya, bahkan Adz-Dzahabi menyetujuinya.

Abu Isa berkata, "Ini adalah hadits hasan gharib." Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA bahwa ia berkata, "Akhir surah yang diturunkan adalah (surah An-Nashr) 'Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan'. " (Qs. An-Nashr [110]: 1)